Infrastruktur Kunci Utama Bisnis Properti
Selasa, 23 Mei 2017 - 14:48 WIB
Infrastruktur Kunci Utama Bisnis Properti
A
A
A
JAKARTA - PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) menilai, pembangunan infrastruktur jadi kunci utama bagi industri properti. Tak hanya dapat memperlancar konektivitas, berbagai proyek yang dibangun bisa membuat investasi lebih menarik.
(Baca Juga: Bangun Olympic City di Bogor, CSIS Telan Rp20 Triliun)
Direktur Pengembangan Bisnis PT Olympic Bangun Persada Yanes Pasaribu mengatakan, salah satu pembangunan infrastruktur tersebut yakni light rapid transit (LRT). Proyek yang membentang dari Jakarta sampai Bogor ini diyakini memberikan nilai tambah untuk perusahaan.
"Kami optimistis properti kembali semarak. Kunci utama properti yaitu infrastruktur, rencana LRT pada 2020 itu lokasinya 300 meter dari kita (Olympic City), trigger buat kita jagoannya akan berkembang dengan pesat," kata dia di Jakarta, Selasa (23/5/2017).
(Baca Juga: CSIS Incar Marketing Sales Rp225 Miliar untuk Olympic City)
Menurutnya, LRT sudah lama ada di negara maju dan dengan adanya fasilitas transportasi ini, akan memunculkan berbagai kawasan bisnis baru. "Dibangun LRT hubungkan Jakarta hingga ke Bogor dan ke arah Bekasi. Pengembangan jalur LRT ini fenomena yang terjadi di negara maju dengan pengembangan ini muncul pusat bisnis baru," ujarnya.
Yanes menjelaskan, lokasi Oympic City selain tidak jauh dari stasiun LRT terakhir di Kota Bogor juga dilewati Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2. Adanya dua proyek tersebut, perusahaan optimistis nilai investasi Olympic City bisa mencapai 16%.
"Potensi financial gain dari investasi dalam waktu tiga tahun jalur LRT sampai ke Bogor. Harga sekarang Rp11,5 juta per meter persegi sampai 2018 bisa Rp17,75 per meter persegi, gain sampai 16%," tutur dia.
(Baca Juga: Bangun Olympic City di Bogor, CSIS Telan Rp20 Triliun)
Direktur Pengembangan Bisnis PT Olympic Bangun Persada Yanes Pasaribu mengatakan, salah satu pembangunan infrastruktur tersebut yakni light rapid transit (LRT). Proyek yang membentang dari Jakarta sampai Bogor ini diyakini memberikan nilai tambah untuk perusahaan.
"Kami optimistis properti kembali semarak. Kunci utama properti yaitu infrastruktur, rencana LRT pada 2020 itu lokasinya 300 meter dari kita (Olympic City), trigger buat kita jagoannya akan berkembang dengan pesat," kata dia di Jakarta, Selasa (23/5/2017).
(Baca Juga: CSIS Incar Marketing Sales Rp225 Miliar untuk Olympic City)
Menurutnya, LRT sudah lama ada di negara maju dan dengan adanya fasilitas transportasi ini, akan memunculkan berbagai kawasan bisnis baru. "Dibangun LRT hubungkan Jakarta hingga ke Bogor dan ke arah Bekasi. Pengembangan jalur LRT ini fenomena yang terjadi di negara maju dengan pengembangan ini muncul pusat bisnis baru," ujarnya.
Yanes menjelaskan, lokasi Oympic City selain tidak jauh dari stasiun LRT terakhir di Kota Bogor juga dilewati Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2. Adanya dua proyek tersebut, perusahaan optimistis nilai investasi Olympic City bisa mencapai 16%.
"Potensi financial gain dari investasi dalam waktu tiga tahun jalur LRT sampai ke Bogor. Harga sekarang Rp11,5 juta per meter persegi sampai 2018 bisa Rp17,75 per meter persegi, gain sampai 16%," tutur dia.
(izz)
