Mendag Siaga Cegah Lonjakan Harga Sembako Saat Ramadan
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita bersiaga mencegah kelangkaan dan lonjakan harga barang kebutuhan pokok, khususnya menjelang Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha 2017.
Selain memberatkan masyarakat, lonjakan harga bahan kebutuhan pokok juga berpotensi membuat angka inflasi terus terkerek. Dia memerintahkan seluruh jajaran eselon I Kemendag untuk mengawal target inflasi 2017 sebesar 4+/-1%, yang salah satunya dipengaruhi fluktuasi harga barang kebutuhan pokok.
"Langkah-langkah yang telah diambil yaitu koordinasi dengan instansi terkait koordinasi dengan pelaku usaha serta penugasan Bulog untuk stabilisasi harga," kata dia dalam dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (25/5/2017).
Langkah-langkah tersebut termasuk rapat koordinasi dan pemantauan langsung, serta fasilitasi penyediaan gula, minyak goreng, dan daging beku sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Dalam sebulan terakhir, tambah Enggar, harga barang kebutuhan pokok stabil bahkan cenderung turun, kecuali bawang putih yang sedikit naik hampir di seluruh provinsi akibat berkurangnya pasokan ke pasar.
Hasil rakor dan pantauan lapangan di gudang Bulog, PPI, dan distributor di daerah menunjukkan, stok barang kebutuhan pokok khususnya beras, gula, tepung terigu, dan minyak goreng cukup untuk memenuhi kebutuhan puasa dan Lebaran 2017.
Dalam mendukung ketersediaan dan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok, pemerintah melarang
pelaku usaha melakukan penimbunan dan spekulasi sesuai amanat Perpres No 71/2015 dan akan menindak tegas pihak-pihak yang melakukan pelanggaran.
"Distributor, subdistributor, dan agen yang memperdagangkan barang kebutuhan pokok juga diatur
melalui Permendag No 20/M-DAG/PER/3/2017 tentang Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Barang
Kebutuhan Pokok," tandasnya.
Selain memberatkan masyarakat, lonjakan harga bahan kebutuhan pokok juga berpotensi membuat angka inflasi terus terkerek. Dia memerintahkan seluruh jajaran eselon I Kemendag untuk mengawal target inflasi 2017 sebesar 4+/-1%, yang salah satunya dipengaruhi fluktuasi harga barang kebutuhan pokok.
"Langkah-langkah yang telah diambil yaitu koordinasi dengan instansi terkait koordinasi dengan pelaku usaha serta penugasan Bulog untuk stabilisasi harga," kata dia dalam dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (25/5/2017).
Langkah-langkah tersebut termasuk rapat koordinasi dan pemantauan langsung, serta fasilitasi penyediaan gula, minyak goreng, dan daging beku sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Dalam sebulan terakhir, tambah Enggar, harga barang kebutuhan pokok stabil bahkan cenderung turun, kecuali bawang putih yang sedikit naik hampir di seluruh provinsi akibat berkurangnya pasokan ke pasar.
Hasil rakor dan pantauan lapangan di gudang Bulog, PPI, dan distributor di daerah menunjukkan, stok barang kebutuhan pokok khususnya beras, gula, tepung terigu, dan minyak goreng cukup untuk memenuhi kebutuhan puasa dan Lebaran 2017.
Dalam mendukung ketersediaan dan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok, pemerintah melarang
pelaku usaha melakukan penimbunan dan spekulasi sesuai amanat Perpres No 71/2015 dan akan menindak tegas pihak-pihak yang melakukan pelanggaran.
"Distributor, subdistributor, dan agen yang memperdagangkan barang kebutuhan pokok juga diatur
melalui Permendag No 20/M-DAG/PER/3/2017 tentang Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Barang
Kebutuhan Pokok," tandasnya.
(izz)