JAConnexion Tidak Membunuh Taksi Bandara Soetta
A
A
A
TANGERANG - Keberadaan bus Jakarta Airport Connexion atau JAConnexion yang akan menghubungkan mal-mal mewah dan hotel berbintang lima di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) tidak akan mematikan jasa tansportasi taksi yang ada selama ini.
Sebaliknya, JAConnexion akan mempermudah para pengguna jasa penerbangan yang akan terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, angka pengunjung Bandara Soetta sudah sangat tinggi. Bisa mencapai 175 ribu orang seharinya. Moda transportasi taksi tidak akan sanggup menampung seluruh pengunjung bandara yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
"Paling tidak, 175 ribu orang akan ke sini. Dengan taksi sudah tidak memungkinkan lagi. Angkutan massal menjadi alternatif. Makanya kita lakukan ini dengan BRT dulu, intensif dengan level service yang baik. Hari ini 91 bus. Saya minta akhir tahun bisa mencapai 300-400 bus. Nanti dari Tangsel, Bogor, naik ini," kata Budi Karya kepada Koran SINDO, saat menjajal JAConnexion dari mal di Jakarta ke Bandara Soetta, Tangerang, Selasa (30/5/2017).
Masih sedikitnya bus JAConnexion yang beroperasi, menurutnya harus segera diatasi oleh para operator bus yang telah bekerja sama untuk lebih meningkatkan jumlah busnya. Para operator yang telah bekerja ke dalam JAConnexion adalah Perum DAMRI, Blue Bird, dan Sinar Jaya, serta PPD yang akan melayani penumpang dari mal ke bandara. Dengan makin banyaknya bus yang dioperasikan, maka akan semakin baik lagi bagi pengguna jasa penerbangan.
"Lalu lintas tidak berat, dan penumpang enjoy, karena mereka bisa bersama keluarga dan sebagainya. Saya meminta catatan kepada operator mengintensifkan bus dalam jumlah banyak, karena makin banyak makin populer, makin disukai. Kepada Angkasa Pura II, saya minta disiapkan fasilitasnya dan kepada para wali kota, saya juga minta dukungannya, karena bus-bus ini juga membutuhkan tempat terminal," sambung Budi Karya lagi.
Menurut Budi Karya, untuk tahap permulaan operasi, 91 bus masih sangat sedikit. Untuk itu, dirinya meminta komitmen para operator bus untuk segera memenuhi kekurangan bus yang ada, hingga mencapai 400 unit. Angka 400 itu menurutnya sangat masuk akal, dan tidak terlalu sulit untuk dipenuhi.
"Bus yang ada sekarang, 91 masih sangat kurang. Makanya, di akhir tahun ini, 400 unit lagi saya harapkan. Kalau 1.000 bus pun cukup masih memadai untuk operator. Bandara lain, Kualanamu sudah ada, Halim juga sedang kami lakukan. Tempat lain dan kota besar lainnya, seperti Bandung, Medan, dan Surabaya, akan kita lakukan. Secara efektivitas, JAConnexion lebih baik dibanding kendaraan biasa. Ini bisa point to point. Jadi saya pikir sangat efektif sekali," terangnya.
Terkait aksesibiltas JAConnexion, Budi Karya mengaku saat ini masih belum maksimal. Untuk itu, pihaknya akan melakukan improve secara bertahap. Selain itu, juga karena penolakan dari sejumlah hotel yang telah memiliki atau menyediakan transportasi berupa taksi untuk menunjang akses transportasi ke bandara.
Jika anda sedang menginap di hotel dan mal, serta ingin menjajal layanan bus ini, anda bisa membeli etiketing yang disiapkan melalui aplikasi Moovit. Dengan aplikasi ini, anda bisa terbantu mendapatkan informasi pilihan rute, posisi armada, waktu kedatangan, waktu tempuh, jenis moda, dan titik transit.
Saat ini aplikasi Moovit telah digunakan 60 juta orang di seluruh dunia, yang mencakup 1.200 kota, di 72 negara, lengkap 47 bahasa, serta didukung 120 ribu komunitas lokal.
Dalam kunjungannya ke Bandara Soetta, Budi Karya ditemani oleh tiga wali kota, terdiri dari Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Kepada Koran SINDO, Airin mengaku telah mengusulkan agar JAConnexion berhenti di WTC. Armada yang telah disiapkan untuk berhenti di WTC menuju Bandara Soetta itu berasal dari Damri. "Baru Damri, dari WTC. Untuk titik-titik lainnya belum," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengaku senang dengan proyek bus JAConnexion. Menurutnya, ini merupakan terobosan baru dalam pengembangan transportrasi di Bandara Soekarno-Hatta. Pihaknya mengaku akan sangat mendukung program bus JAConnexion dijalankan.
"Kami dari pihak pemerintah kota sangat mengapresiasi. Tadi ada beberapa vendor JAConnexion ini yang ingin melintas di wilayah Tangerang, untuk lanjut Bandara Seotta. Mudah-mudahan ini bisa mengurangi masyarakat Tangerang yang memakai kendaraan pribadi, untuk beralih menggunakan moda transportasi massal yang tidak kalah nyaman, dan ongkosnya jauh lebih murah. Dengan JAConnexion ini, masyarakat tidak perlu lagi memutar jika ingin ke Bandara Soetta," ungkapnya.
Ditambahkan Arief, bus JAConnexion akan melewati 17 hotel dan tujuh mal. Semuanya masih berada di Jakarta. Makanya juga mengusulkan agar di Mal Alam Sutera yang di Tangerang, dan Lippo Karawaci di Kabupaten Tangerang, disinggahi oleh JAConnexion. Sehingga, masyarakat Tangerang yang akan ke Bandara Soetta bisa beralih dari yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi dengan memakai angkutan massal JAConnexion ini.
Sebaliknya, JAConnexion akan mempermudah para pengguna jasa penerbangan yang akan terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, angka pengunjung Bandara Soetta sudah sangat tinggi. Bisa mencapai 175 ribu orang seharinya. Moda transportasi taksi tidak akan sanggup menampung seluruh pengunjung bandara yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
"Paling tidak, 175 ribu orang akan ke sini. Dengan taksi sudah tidak memungkinkan lagi. Angkutan massal menjadi alternatif. Makanya kita lakukan ini dengan BRT dulu, intensif dengan level service yang baik. Hari ini 91 bus. Saya minta akhir tahun bisa mencapai 300-400 bus. Nanti dari Tangsel, Bogor, naik ini," kata Budi Karya kepada Koran SINDO, saat menjajal JAConnexion dari mal di Jakarta ke Bandara Soetta, Tangerang, Selasa (30/5/2017).
Masih sedikitnya bus JAConnexion yang beroperasi, menurutnya harus segera diatasi oleh para operator bus yang telah bekerja sama untuk lebih meningkatkan jumlah busnya. Para operator yang telah bekerja ke dalam JAConnexion adalah Perum DAMRI, Blue Bird, dan Sinar Jaya, serta PPD yang akan melayani penumpang dari mal ke bandara. Dengan makin banyaknya bus yang dioperasikan, maka akan semakin baik lagi bagi pengguna jasa penerbangan.
"Lalu lintas tidak berat, dan penumpang enjoy, karena mereka bisa bersama keluarga dan sebagainya. Saya meminta catatan kepada operator mengintensifkan bus dalam jumlah banyak, karena makin banyak makin populer, makin disukai. Kepada Angkasa Pura II, saya minta disiapkan fasilitasnya dan kepada para wali kota, saya juga minta dukungannya, karena bus-bus ini juga membutuhkan tempat terminal," sambung Budi Karya lagi.
Menurut Budi Karya, untuk tahap permulaan operasi, 91 bus masih sangat sedikit. Untuk itu, dirinya meminta komitmen para operator bus untuk segera memenuhi kekurangan bus yang ada, hingga mencapai 400 unit. Angka 400 itu menurutnya sangat masuk akal, dan tidak terlalu sulit untuk dipenuhi.
"Bus yang ada sekarang, 91 masih sangat kurang. Makanya, di akhir tahun ini, 400 unit lagi saya harapkan. Kalau 1.000 bus pun cukup masih memadai untuk operator. Bandara lain, Kualanamu sudah ada, Halim juga sedang kami lakukan. Tempat lain dan kota besar lainnya, seperti Bandung, Medan, dan Surabaya, akan kita lakukan. Secara efektivitas, JAConnexion lebih baik dibanding kendaraan biasa. Ini bisa point to point. Jadi saya pikir sangat efektif sekali," terangnya.
Terkait aksesibiltas JAConnexion, Budi Karya mengaku saat ini masih belum maksimal. Untuk itu, pihaknya akan melakukan improve secara bertahap. Selain itu, juga karena penolakan dari sejumlah hotel yang telah memiliki atau menyediakan transportasi berupa taksi untuk menunjang akses transportasi ke bandara.
Jika anda sedang menginap di hotel dan mal, serta ingin menjajal layanan bus ini, anda bisa membeli etiketing yang disiapkan melalui aplikasi Moovit. Dengan aplikasi ini, anda bisa terbantu mendapatkan informasi pilihan rute, posisi armada, waktu kedatangan, waktu tempuh, jenis moda, dan titik transit.
Saat ini aplikasi Moovit telah digunakan 60 juta orang di seluruh dunia, yang mencakup 1.200 kota, di 72 negara, lengkap 47 bahasa, serta didukung 120 ribu komunitas lokal.
Dalam kunjungannya ke Bandara Soetta, Budi Karya ditemani oleh tiga wali kota, terdiri dari Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.
Kepada Koran SINDO, Airin mengaku telah mengusulkan agar JAConnexion berhenti di WTC. Armada yang telah disiapkan untuk berhenti di WTC menuju Bandara Soetta itu berasal dari Damri. "Baru Damri, dari WTC. Untuk titik-titik lainnya belum," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengaku senang dengan proyek bus JAConnexion. Menurutnya, ini merupakan terobosan baru dalam pengembangan transportrasi di Bandara Soekarno-Hatta. Pihaknya mengaku akan sangat mendukung program bus JAConnexion dijalankan.
"Kami dari pihak pemerintah kota sangat mengapresiasi. Tadi ada beberapa vendor JAConnexion ini yang ingin melintas di wilayah Tangerang, untuk lanjut Bandara Seotta. Mudah-mudahan ini bisa mengurangi masyarakat Tangerang yang memakai kendaraan pribadi, untuk beralih menggunakan moda transportasi massal yang tidak kalah nyaman, dan ongkosnya jauh lebih murah. Dengan JAConnexion ini, masyarakat tidak perlu lagi memutar jika ingin ke Bandara Soetta," ungkapnya.
Ditambahkan Arief, bus JAConnexion akan melewati 17 hotel dan tujuh mal. Semuanya masih berada di Jakarta. Makanya juga mengusulkan agar di Mal Alam Sutera yang di Tangerang, dan Lippo Karawaci di Kabupaten Tangerang, disinggahi oleh JAConnexion. Sehingga, masyarakat Tangerang yang akan ke Bandara Soetta bisa beralih dari yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi dengan memakai angkutan massal JAConnexion ini.
(ven)