Harga Daging Kerbau Selangit, Mendag Klaim di Bawah Rp80.000/Kg
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartriasto Lukita menyebut jika masih ada yang menjual daging kerbau beku Rp100.000 per kilo gram (Kg), maka diyakini itu bukan pedagang. Harga yang seharusnya dijual ditegaskan Enggar yakni Rp80.000 per Kg.
Menurutnya rata-rata harga daging kerbau sudah di bawah Rp80.000 per Kg, apalagi minat masyarakat pun terbilang tinggi untuk membelinya. "Daging ada berita Rp100.000 itu bukan pedagang. Daging masih Rp79.800 rata-rata harga daging beku kerbau, ada yang bilang enggak laku ternyata penjualan meningkat," ujarnya di Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Menurutnya, daging kerbau mahal merupakan kabar yang tak jelas. Kestabilan harga dijelaskan Enggar sudah dijaga oleh berbagai pihak. "Isu yang enggak berdasar, tone media sudah positif ini. Biasa naik, pasti naik tapi luar biasa harga stabil, keberhasilan ini hasil Kementan, Bulog, dan Satgas yang melakukan pengawasan ketat," kata Enggar.
Kalaupun ada lonjakan harga, ia menilai lantaran ada segelintir pihak yang menimbun stok daging kerbau. Perilaku melawan hukum itu ditekankan olehnya akan segera ditindak oleh Satgas.
"Harga meningkat karena suplai dan permintaan, ada kelompok tahan stok. Nah inilah dengan ada Satgas lakukan pengecekan sampai di Polres punya data yang kuat. Sehingga, Satgas bisa melihat," tutur dia.
Menurutnya rata-rata harga daging kerbau sudah di bawah Rp80.000 per Kg, apalagi minat masyarakat pun terbilang tinggi untuk membelinya. "Daging ada berita Rp100.000 itu bukan pedagang. Daging masih Rp79.800 rata-rata harga daging beku kerbau, ada yang bilang enggak laku ternyata penjualan meningkat," ujarnya di Jakarta, Rabu (31/5/2017).
Menurutnya, daging kerbau mahal merupakan kabar yang tak jelas. Kestabilan harga dijelaskan Enggar sudah dijaga oleh berbagai pihak. "Isu yang enggak berdasar, tone media sudah positif ini. Biasa naik, pasti naik tapi luar biasa harga stabil, keberhasilan ini hasil Kementan, Bulog, dan Satgas yang melakukan pengawasan ketat," kata Enggar.
Kalaupun ada lonjakan harga, ia menilai lantaran ada segelintir pihak yang menimbun stok daging kerbau. Perilaku melawan hukum itu ditekankan olehnya akan segera ditindak oleh Satgas.
"Harga meningkat karena suplai dan permintaan, ada kelompok tahan stok. Nah inilah dengan ada Satgas lakukan pengecekan sampai di Polres punya data yang kuat. Sehingga, Satgas bisa melihat," tutur dia.
(akr)