Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Harga Bawang Putih Masih Rp60.000/Kg, Sumbang Inflasi Terbesar
Harga Bawang Putih Masih Rp60.000/Kg, Sumbang Inflasi Terbesar
A
A
A
YOGYAKARTA - Meski sudah hampir dua pekan Badan Urusan Logistik (Bulog) DIY melaksanakan gerakan stabilisasi harga pangan terutama untuk mengendalikan harga Bawang Putih, namun harga komoditas yang satu ini enggan turun. Sehingga, bawang putih masih menjadi penyumbang inflasi terbesar di Yogyakarta selama Mei.
Dayat, seorang pedagang bumbu di pasar terbesar Gunungkidul, Yogyakarta, pasar Argosari mengatakan, harga bawang putih kating sampai Jumat (2/6) masih bertahan di level Rp60.000 per kilogram (kg). Harga tersebut bertahan hampir dua pekan lebih setelah sebelumnya sempat menyentuh angka Rp62.500 per kg.
Bawang putih biasa hanya seharga Rp 48.000 per kg. "Tidak tahu penyebabnya apa," kata dia di pasar tersebut, Jumta (2/6/2017).
Selain itu, sejumlah komoditas sudah menunjukkan kenaikan. Harga telur ayam menunjukkan kenaikan sekitar Rp2.000 per kg. Awal Ramadan, harga telur hanya Rp18.000 per kg namun kini sudah mencapai Rp20.000 per kg.
Sementara gula pasir mulai terlihat merangkak naik dari Rp12.000 per kg menjadi Rp13.000 per kg. Harga tepung juga sudah menunjukkan kenaikan dari Rp7.000 per kg menjadi Rp8.000 per kg. Sementara harga bawang merah sudah menunjukkan penurunan sekitar Rp3.000 dari Rp28.000 per kg menjadi Rp25.000 epr kg.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat, indeks bawang putih telah mengalami kenaikan tertinggi dibanding komoditas lain selama Mei 2017. Kepala BPS DIY, JB Priyono mengatakan, indeks kenaikan bawang putih di DIY mencapai 0,16%.
Akibatnya, DIY mengalami inflasi sebesar 0,33%. "Inflasi kita lebih rendah dari nasional yang mencapai 0,39%," ujarnya.
Priyono mengatakan, jika dibanding harga yang terjadi pada April, harga bawang putih saat itu rata-rata hanya Rp40 ribuan per kg. Namun pada Mei, dari pantauan yang dilakukan BPS di Pasar Demangan, Pasar Kranggan dan Pasar Beringharjo, rata-rata dijual hingga Rp55.000 per kg.
Dia berharap harga bawang putih berangsur turun seiring dengan program pemerintah dalam stabilisasi harga pangan.
Dayat, seorang pedagang bumbu di pasar terbesar Gunungkidul, Yogyakarta, pasar Argosari mengatakan, harga bawang putih kating sampai Jumat (2/6) masih bertahan di level Rp60.000 per kilogram (kg). Harga tersebut bertahan hampir dua pekan lebih setelah sebelumnya sempat menyentuh angka Rp62.500 per kg.
Bawang putih biasa hanya seharga Rp 48.000 per kg. "Tidak tahu penyebabnya apa," kata dia di pasar tersebut, Jumta (2/6/2017).
Selain itu, sejumlah komoditas sudah menunjukkan kenaikan. Harga telur ayam menunjukkan kenaikan sekitar Rp2.000 per kg. Awal Ramadan, harga telur hanya Rp18.000 per kg namun kini sudah mencapai Rp20.000 per kg.
Sementara gula pasir mulai terlihat merangkak naik dari Rp12.000 per kg menjadi Rp13.000 per kg. Harga tepung juga sudah menunjukkan kenaikan dari Rp7.000 per kg menjadi Rp8.000 per kg. Sementara harga bawang merah sudah menunjukkan penurunan sekitar Rp3.000 dari Rp28.000 per kg menjadi Rp25.000 epr kg.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat, indeks bawang putih telah mengalami kenaikan tertinggi dibanding komoditas lain selama Mei 2017. Kepala BPS DIY, JB Priyono mengatakan, indeks kenaikan bawang putih di DIY mencapai 0,16%.
Akibatnya, DIY mengalami inflasi sebesar 0,33%. "Inflasi kita lebih rendah dari nasional yang mencapai 0,39%," ujarnya.
Priyono mengatakan, jika dibanding harga yang terjadi pada April, harga bawang putih saat itu rata-rata hanya Rp40 ribuan per kg. Namun pada Mei, dari pantauan yang dilakukan BPS di Pasar Demangan, Pasar Kranggan dan Pasar Beringharjo, rata-rata dijual hingga Rp55.000 per kg.
Dia berharap harga bawang putih berangsur turun seiring dengan program pemerintah dalam stabilisasi harga pangan.
(izz)
Explore More