Harga Cabai dan Bawang Turun, September Diprediksi Deflasi 0,02%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan September 2021 diperkirakan turun sehingga terjadi deflasi 0,02% secara bulanan (month-on-month/mom) atau setara dengan 1,64% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pergerakan harga yang cenderung datar didorong oleh kecenderungan deflasi dari komponen barang bergejolak, sementara komponen barang yang diatur pemerintah cenderung bergerak meningkat.
"Deflasi dari komponen harga bergejolak disebabkan oleh turunnya berbagai harga pangan domestik, mulai dari cabai rawit (-14,9% mom), bawang merah (-11,2% mom), dan telur ayam (-6,7% mom)," kata Josua di Jakarta, Jumat (1/10/2021). "Untuk inflasi inti diperkirakan melambat menjadi 1,27% yoy dibanding bulan sebelumnya," imbuhnya.
Lebih lanjut Joshua menjelaskan, penurunan harga berbagai bahan makanan perkirakan disebabkan oleh dampak musim panen di bulan Agustus dan September. Sementara itu, kenaikan harga barang yang diatur pemerintah diperkirakan meningkat seiring dengan perbaikan mobilitas masyarakat.
Meskipun berdampak lebih terbatas, kenaikan harga Pertamax Turbo juga menjadi pendorong inflasi barang yang diatur pemerintah. "Sementara itu, perlambatan dari inflasi inti diakibatkan oleh pudarnya dampak inflasi pendidikan yang sudah terjadi di bulan Agustus lalu," tandasnya.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) pada pagi hari ini sekitar pukul 09.00 WIB akan merilis data perkembangan Indeks Harga Konsumen untuk bulan September 2021.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pergerakan harga yang cenderung datar didorong oleh kecenderungan deflasi dari komponen barang bergejolak, sementara komponen barang yang diatur pemerintah cenderung bergerak meningkat.
"Deflasi dari komponen harga bergejolak disebabkan oleh turunnya berbagai harga pangan domestik, mulai dari cabai rawit (-14,9% mom), bawang merah (-11,2% mom), dan telur ayam (-6,7% mom)," kata Josua di Jakarta, Jumat (1/10/2021). "Untuk inflasi inti diperkirakan melambat menjadi 1,27% yoy dibanding bulan sebelumnya," imbuhnya.
Lebih lanjut Joshua menjelaskan, penurunan harga berbagai bahan makanan perkirakan disebabkan oleh dampak musim panen di bulan Agustus dan September. Sementara itu, kenaikan harga barang yang diatur pemerintah diperkirakan meningkat seiring dengan perbaikan mobilitas masyarakat.
Meskipun berdampak lebih terbatas, kenaikan harga Pertamax Turbo juga menjadi pendorong inflasi barang yang diatur pemerintah. "Sementara itu, perlambatan dari inflasi inti diakibatkan oleh pudarnya dampak inflasi pendidikan yang sudah terjadi di bulan Agustus lalu," tandasnya.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) pada pagi hari ini sekitar pukul 09.00 WIB akan merilis data perkembangan Indeks Harga Konsumen untuk bulan September 2021.
(ind)