Ini Profil Wimboh Santoso, Komandan Baru OJK

Kamis, 08 Juni 2017 - 21:06 WIB
Ini Profil Wimboh Santoso,...
Ini Profil Wimboh Santoso, Komandan Baru OJK
A A A
JAKARTA - Wimboh Santoso pada Kamis (8/6/2017) malam terpilih menjadi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan periode 2017-2022. Dalam pemungutan suara yang dilakukan di Komisi XI DPR, Wimboh meraih 50 suara, mengalahkan pesaingnya Sigit Pramono yang hanya mendapat empat suara, dan satu suara abstain.

Lantas siapa dan seperti apa jejak rekam Wimboh yang akan menggantikan Ketua DK OJK Muliaman Hadad? Berikut profil ringkas Wimboh yang disusun SINDOnews yang disadur dari berbagai sumber.

Wimboh memulai kariernya di Bank Indonesia (BI) pada 1984 sebagai pengawas perbankan di Bank Indonesia (BI). Dia adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) pada 1983.

Setelah itu, pria kelahiran Boyolali, Jawa Tengah, 15 Maret 1957 itu melanjutkan studi Master of Science in Business Administration di University of Illinois, Amerika Serikat pada 1991. Pendidikan ini diselesaikan pada September 1993.

Kemudian ia mengambil program S3 alias jenjang Doktor di Loughborough University, Inggris, dengan studi konsentrasi Financial Economics pada 1995. Dengan memboyong gelar PhD, Wimboh kembali ke Indonesia pada 1999. Dia membawa ilmu manajemen risiko (risk management) untuk diterapkan pada perbankan Indonesia.

Pada 2012, ia kembali ke tempat asalnya Bank Indonesia, dengan menjadi Kepala Perwakilan BI di New York, Amerika Serikat. Jabatan ini diperoleh usai ia menjabat sebagai Direktur Direktorat Pengaturan Perbankan BI periode 2010-2012.

Selepas dari bank sentral, ia meniti karier di level internasional dengan menjadi Direktur Eksekutif International Monetary Fund (IMF) mewakili ASEAN plus Fiji, Tonga, dan Nepal sampai April 2015.

Sejak akhir 2015,ayah tiga anak ini terpilih melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Bank Mandiri, untuk mengisi posisi sebagai komisaris utama bank tersebut.

Dalam uji kelayakan dan kepatutan di DPR, Senin (5/6/2017), Wimboh mengatakan akan membawa OJK untuk mampu mewujudkan sistem keuangan tumbuh berkelanjutan dan stabil. Menurutnya, OJK juga harus mampu menstimulasi untuk ekonomi usaha kecil. Hal itu untuk bisa kurangi pengangguran dan kemiskinan yang ada di Indonesia.

Dia menambahkan, pengalamannya di IMF cukup bisa jadi tolak ukur untuk memimpin OJK. Berbagai keputusan yang sudah diambil di IMF juga krusial seperti pinjaman ke Yunani.

"Kalau jadi ketua OJK bukan hal baru, kepemimpinan IMF ke OJK. IMF kelasnya dunia mutusin miliaran dolar kredit ke Yunani saat jadi Direktur Eksekutif IMF," ujarnya.

Menariknya, meski pernah menjadi Ketua Perwakilan BI di New York dan IMF, jumlah harta Wimboh dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan sebesar Rp1,8 miliar.

Jumlah harta tersebut dalam tanya jawab di DPR, dianggap sedikit untuk ukuran pejabat IMF. Namun Wimboh menjelaskan itu memang yang sebenarnya. Menurutnya, pendapatan dari IMF banyak habis untuk biaya operasional.

"Soal LHKPN, memang pendapatan pegawai BI enggak banyak, pegawai IMF enggak banyak, untuk sewa rumah, bayar bensin, sisanya sekolahkan anak di luar negeri. Kalau enggak jadi Direktur IMF dan perwakilan BI di New York, enggak kuat sekolahkan (anak) ke luar negeri," ujarnya.

Wimboh bahkan mencontohkan salah satu asetnya yakni rumah di kawasan Jatiwaringin, ukurannya tidak seberapa. Sehingga total Rp1,8 miliar dinilainya wajar.

Data Pribadi
Nama : Wimboh Santoso
Lahir : 15 Maret 1957 (umur 59)
Tempat : Boyolali, Jawa Tengah

Pendidikan:
- Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada 1983.
- Master of Science in Business Administration di University of Illinois, Amerika, pada 1991.
- Loughborough University, Inggris, dengan studi konsentrasi Financial Economics, pada 1995.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0842 seconds (0.1#10.140)