Hasil Pemilu Inggris Bikin Orang Terkaya di Asia Ini Tekor

HONG KONG - Inggris baru saja melaksanakan pemilihan umum, dimana Partai Konservatif--partai penguasa--kehilangan 12 kursi di parlemen, sehingga kini hanya memiliki 317 kursi. Sedangkan Partai Buruh mendulang tambahan 29 kursi menjadi 261 kursi.

Selain mengalami kerugian kehilangan kursi, mata uang poundsterling juga anjlok dalam perdagangan Jumat ini. Melansir dari CNBC, pound turun menjadi USD1,2632 GBP, setelah kemarin berada di level USD1,2977 GBP, merupakan level terendah pada bulan ini. Pound Inggris juga melemah terhadap mata uang euro dengan turun 1,48% pada 0,8770.

Hasil Pemilu Inggris ini memberi dampak kerugian bagi salah satu orang terkaya di Asia: Li Ka-shing. Mengutip dari Bloomberg, Jumat (9/6), bos dari CK Hutchison Holdings Ltd dan Cheung Kong Infrastructure Holdings Ltd menjadi pecundang dalam perdagangan di Hong Kong, imbas dari merosotnya poundsterling.

Dalam perdagangan di indeks Hang Seng hari ini, saham CK Hutchison dibuka turun 2,3% kemudian ditutup melemah 1,3%. dan saham Cheung Kong Infastructure melemah 2,1%.

Li Ka-shing sendiri banyak melakukan bisnisnya di Negeri Ratu Elizabeth II. Dia mengoperasikan jaringan toko Superdrug and Savers, pelabuhan, tiga layanan telepon, serta distribusi gas dan listrik. Total pendapatan CK Hutchison pada tahun lalu, 36% berasal dari keuntungan bisnis mereka di Inggris.

"Perusahaan Li jatuh karena masalah mata uang dan berdampak langsung pada aset dan pendapatan mereka saat diterjemahkan ke dalam dolar Hong Kong," kata Daniel So, ahli strategi di CMB International Securities Ltd di Hong Kong.

Seperti sudah diprediksi sebelumnya, dampak dari keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa akan berlangsung bertahun-tahun. Pasalnya Uni Eropa tidak ingin Brexit berdampak kepada negara-negara anggota Uni Eropa lainnya.