Kemendes Siap Bantu Yogyakarta Kembangkan Agro Technopark
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta akan membangun Agro Technopark. Kementerian Desa menyatakan siap melakukan pendampingan supaya desa bisa mandiri.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes) Eko Putro Sandjojo mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dan kepala dinas provinsi.
Pertemuan ini dalam rangka mendukung Yogyakarta yang akan membangun Agro Technopark. "Jadi nanti ada pusat pembibitan, peternakan dan embung sehingga bisa menjadi contoh desa terintegrasi," katanya di Jakarta, Rabu (14/6/2017).
Eko mengharapkan dalam satu atau dua tahun kedepan, pembangun agro bisa rampung. Dia mendukung sekali sebab agro technopark ini tidak hanya berguna bagi tempat pelatihan desa mandiri juga destinasi wisata karena lokasinya yang tidak jauh dari bandara.
Selain itu dengan digabungkannya pelatihan ini dengan teknologi maka manfaatnya akan lebih besar dari yang dibayangkan. Eko mengatakan dirinya akan mendekati kementerian dan lembaga lain untuk membantu agro technopark ini.
Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menjelaskan, agro technopark akan dibangun di Desa Wijilan, Kulon Progo. Dia menjelaskan, lahan pertanian di Pulau Jawa semakin sempit sehingga pendapatan petani pun makin sedikit. Maka dari itu diperlukan diversifikasi melalui teknologi agar petani bisa mengembangkan potensi di tanah sendiri.
"Nanti semua akan di siana. Mulai dari perikanan, peternakan dan bisa menjadi tempat belajar petani agar mendapat ilmu baru untuk menanam," katanya.
Sultan mengatakan, total investasi agro technopark ini akan mencapai Rp68 miliar. Namun angka ini masih bisa meningkat karena dana yang saat ini tersedia baru hanya untuk sarana prasarana saja, belum untuk pelatihan, benih dan juga riset. Dia menjelaskan, lokasi ini akan digunakan untuk stok bahan pokok dengan luas area 35 hektare.
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes) Eko Putro Sandjojo mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dan kepala dinas provinsi.
Pertemuan ini dalam rangka mendukung Yogyakarta yang akan membangun Agro Technopark. "Jadi nanti ada pusat pembibitan, peternakan dan embung sehingga bisa menjadi contoh desa terintegrasi," katanya di Jakarta, Rabu (14/6/2017).
Eko mengharapkan dalam satu atau dua tahun kedepan, pembangun agro bisa rampung. Dia mendukung sekali sebab agro technopark ini tidak hanya berguna bagi tempat pelatihan desa mandiri juga destinasi wisata karena lokasinya yang tidak jauh dari bandara.
Selain itu dengan digabungkannya pelatihan ini dengan teknologi maka manfaatnya akan lebih besar dari yang dibayangkan. Eko mengatakan dirinya akan mendekati kementerian dan lembaga lain untuk membantu agro technopark ini.
Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menjelaskan, agro technopark akan dibangun di Desa Wijilan, Kulon Progo. Dia menjelaskan, lahan pertanian di Pulau Jawa semakin sempit sehingga pendapatan petani pun makin sedikit. Maka dari itu diperlukan diversifikasi melalui teknologi agar petani bisa mengembangkan potensi di tanah sendiri.
"Nanti semua akan di siana. Mulai dari perikanan, peternakan dan bisa menjadi tempat belajar petani agar mendapat ilmu baru untuk menanam," katanya.
Sultan mengatakan, total investasi agro technopark ini akan mencapai Rp68 miliar. Namun angka ini masih bisa meningkat karena dana yang saat ini tersedia baru hanya untuk sarana prasarana saja, belum untuk pelatihan, benih dan juga riset. Dia menjelaskan, lokasi ini akan digunakan untuk stok bahan pokok dengan luas area 35 hektare.
(ven)