IHSG Berakhir Memerah Ikuti Bursa Saham Asia
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berakhir tetap memerah sejak pembukaan tadi pagi. Bursa saham dalam negeri ditutup melemah 16,61 poin setara 0,29% ke level 5.776,28 saat mayoritas bursa utama saham Asia juga ditrutup melemah.
IHSG pada perdagangan sesi I perdagangan masih betah di zona merah dengan melemah 12,99 poin setara 0,22% ke level 5.779,91 usai tadi pagi juga dibuka berkurang 17,64 poin setara 0,30% ke level 5.775,25. Sementara, IHSG kemarin ditutup menguat tajam ke level 5.792,90 dengan tambahan 85,25 poin atau 1,49%.
Sektor saham dalam negeri hampir semuanya terdepresiasi dengan sektor aneka industri menjadi pelemahan terdalam sebesar 2,31%. Sementara, sektor yangt menguat hanya industri dasar yang naik 0,20%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp6,40 triliun dengan 7,48 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp261,86 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,86 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,59 triliun. Tercatat sebesar 144 saham menguat, 194 melemah dan 130 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp1.000 menjadi Rp80.000, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) bertambah Rp740 menjadi Rp5.350 dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) naik Rp500 menjadi Rp6.800.
Sementara, beberapa saham yang melemah yakni PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) turun Rp440 menjadi Rp1.410, PT Astra International Tbk (ASII) melemah Rp250 menjadi Rp8.900, dan PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) turun Rp175 menjadi Rp6.075.
Seperti dilansir CNBC, Kamis (15/6/2017), bursa Asia ditutup melemah setelah Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini, seperti yang diperkirakan secara luas oleh pasar.
Meski inflasi berada di bawah target The Fed, bank sentral mengatakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. The Fed juga memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana hal itu akan melepas neraca besarnya.
Indeks Nikkei 225 turun tipis 0,26% atau 51,7 poin ke level 19.831,82, dan Indeks Kospi ditutup turun 0,46% atau 10,99 poin ke level 2.361,65. Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 jatuh 1,21% atau 70,704 poin ditutup 5.763,2.
Jatuhnya indeks saham di Australia akibat melemahnya sektor material dan energi, yang masing-masing turun 2,52% dan 2,23%. Begitu juga dengan saham perbankan dan pertambangan yang diperdagangkan memerah.
Pasar di China mixed dengan Indeks Hang Seng turun 1,20%. Sementara, Shanghai Composite naik tipis 0,06% atau 1,99 poin dan berakhir di level 3.132.6, dan Shenzhen Composite naik 0,914% atau 16,92 poin, untuk mengakhiri sesi di level 1.869,71.
IHSG pada perdagangan sesi I perdagangan masih betah di zona merah dengan melemah 12,99 poin setara 0,22% ke level 5.779,91 usai tadi pagi juga dibuka berkurang 17,64 poin setara 0,30% ke level 5.775,25. Sementara, IHSG kemarin ditutup menguat tajam ke level 5.792,90 dengan tambahan 85,25 poin atau 1,49%.
Sektor saham dalam negeri hampir semuanya terdepresiasi dengan sektor aneka industri menjadi pelemahan terdalam sebesar 2,31%. Sementara, sektor yangt menguat hanya industri dasar yang naik 0,20%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp6,40 triliun dengan 7,48 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp261,86 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,86 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,59 triliun. Tercatat sebesar 144 saham menguat, 194 melemah dan 130 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp1.000 menjadi Rp80.000, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) bertambah Rp740 menjadi Rp5.350 dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) naik Rp500 menjadi Rp6.800.
Sementara, beberapa saham yang melemah yakni PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) turun Rp440 menjadi Rp1.410, PT Astra International Tbk (ASII) melemah Rp250 menjadi Rp8.900, dan PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) turun Rp175 menjadi Rp6.075.
Seperti dilansir CNBC, Kamis (15/6/2017), bursa Asia ditutup melemah setelah Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini, seperti yang diperkirakan secara luas oleh pasar.
Meski inflasi berada di bawah target The Fed, bank sentral mengatakan akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. The Fed juga memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana hal itu akan melepas neraca besarnya.
Indeks Nikkei 225 turun tipis 0,26% atau 51,7 poin ke level 19.831,82, dan Indeks Kospi ditutup turun 0,46% atau 10,99 poin ke level 2.361,65. Di Australia, Indeks S&P/ASX 200 jatuh 1,21% atau 70,704 poin ditutup 5.763,2.
Jatuhnya indeks saham di Australia akibat melemahnya sektor material dan energi, yang masing-masing turun 2,52% dan 2,23%. Begitu juga dengan saham perbankan dan pertambangan yang diperdagangkan memerah.
Pasar di China mixed dengan Indeks Hang Seng turun 1,20%. Sementara, Shanghai Composite naik tipis 0,06% atau 1,99 poin dan berakhir di level 3.132.6, dan Shenzhen Composite naik 0,914% atau 16,92 poin, untuk mengakhiri sesi di level 1.869,71.
(izz)