Bisnis Voucher Makin Kencang Jelang Lebaran
A
A
A
JAKARTA - PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) menyatakan bahwa bisnis voucher makin kencang setiap menjelang Lebaran. Dalam periode itu, pelanggan lebih banyak menggunakan telepon genggam miliknya.
Direktur Utama TELE Tan Lie Pin mengatakan, bisnis voucher masih akan terus meningkat ke depan. Sebab, pengguna telepon selular 2G masih banyak yang berpotensi untuk pindah ke 4G.
"Bisnis voucher ke depan masih tetap tumbuh. Penambahan customer based usage, masih banyak pelanggan telepon seluler pakai 2G," ujarnya di Jakarta, Jumat (16/6/2017).
Menurutnya, pendapatan perusahaan pun terutama disumbang dari segmen voucher dan kartu perdana yang mencapai Rp5,32 triliun. Raihan ini naik sekitar 13,4% dibanding kuartal I/2016.
Sementara, penjualan dari segmen telepon seluler pada kuartal I/2017 mencapai Rp1,09 triliun atau turun sekitar 30,9% dibanding kuartal I/2016.
"Kenaikan penjualan dari segmen voucher tersebut sebagai akibat dari meningkatnya layanan data setelah operator mengeluarkan layanan 4G dan juga buah ekspansi yang dilakukan perseroan," tutur Tan.
Dia menambahkan, secara keseluruhan dari Januari hingga Mei tahun ini, perusahaan sudah merealisasikan pendapatan sebanyak 35% dari target. Harapannya sampai pertengahan tahun bisa menyentuh level 47%.
"Lebaran kita belum tahu. Dari Januari sampai Mei kita achieve 35%, Juni sesuai harapan bisa 45%-47%," ujar Tan.
Direktur Utama TELE Tan Lie Pin mengatakan, bisnis voucher masih akan terus meningkat ke depan. Sebab, pengguna telepon selular 2G masih banyak yang berpotensi untuk pindah ke 4G.
"Bisnis voucher ke depan masih tetap tumbuh. Penambahan customer based usage, masih banyak pelanggan telepon seluler pakai 2G," ujarnya di Jakarta, Jumat (16/6/2017).
Menurutnya, pendapatan perusahaan pun terutama disumbang dari segmen voucher dan kartu perdana yang mencapai Rp5,32 triliun. Raihan ini naik sekitar 13,4% dibanding kuartal I/2016.
Sementara, penjualan dari segmen telepon seluler pada kuartal I/2017 mencapai Rp1,09 triliun atau turun sekitar 30,9% dibanding kuartal I/2016.
"Kenaikan penjualan dari segmen voucher tersebut sebagai akibat dari meningkatnya layanan data setelah operator mengeluarkan layanan 4G dan juga buah ekspansi yang dilakukan perseroan," tutur Tan.
Dia menambahkan, secara keseluruhan dari Januari hingga Mei tahun ini, perusahaan sudah merealisasikan pendapatan sebanyak 35% dari target. Harapannya sampai pertengahan tahun bisa menyentuh level 47%.
"Lebaran kita belum tahu. Dari Januari sampai Mei kita achieve 35%, Juni sesuai harapan bisa 45%-47%," ujar Tan.
(izz)