Tol Fungsional Pemalang-Batang Ditutup Saat Malam Hari
A
A
A
BATANG - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menerangkan, jalur tol fungsional Pemalang-Batang akan ditutup pada malam hari. Hal ini diputuskan setelah pihaknya menggelar rapat koordinasi beserta sejumlah pihak terkait.
"Rapat di mobil, saya dengan Dirjen Darat, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Dirjen Binamarga, Dirut Jasa Marta, Kapolda (Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono), dan masukan sejumlah pihak, makan jalan fungsional tol ini di tutup saat malam. Ini juga sudah kami koordinasikan dengan Kakorlantas," ungkapnya saat meninjau tol Pemalang-Batang di rest area Candiareng Batang.
Dijelaskan, penutupan akses tol fungsional Pemalang-Batang tersebut diberlakukan mulai Rabu (21/6) pukul 18.00 WIB. Sementara jalur setempat dibuka kembali untuk pemudik pada Kamis (22/6) pukul 06.00 WIB.
"Namun ada pengecualian, jika jalur pantura dan selatan padat sekali, jalur ini (tol fungsional) akan kami fungsikan secara terbatas. Apalagi kemarin sudah ada tiga kecelakaan, walaupun sebenarnya karena ngantuk. Daripada berisiko, kita tidak ingin keluarga kita yang mudik ada masalah," jelas dia.
Selain itu lanjut dia, jalan tol fungsional Pamalangg-Batang tersebut diubah menjadi jalan darurat. Hal itu mengingat kondisi jalur setempat yang belum sempurna. "Niat kita untuk bisa menyambungkan dari Cipati, memang harus dievaluasi," ungkapnya.
"Sebab dari pengamatan kita, jalan masih bergelombang, berdebu, belum ada pembatas jalan dan belum ada lampu penerangan. Sehingga namanya kami ubah menjadi jalan darurat, sebab kalau jalan fungsional ekspektasi masyarakan akan berlebih. Padahal kita masih ada keterbatasan," sambung Menhub.
Pihaknya juga memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) bagi kendaraan pemudik aman. Sebab, sejumlah rest area sudah disiapkan SPBU portable oleh PT Pertamina. "Ketersediaan BBM aman, contohnya di rest area ini bisa di suplay kebutuhan (setiap pemudik) 10-20 liter. Tapi juga di luar, atau kehabisan BBM di tengah jalan. Sebab mereka (PT Pertamina) juga menyediakan petugas mobile," ujarnya.
Selain itu, tambah dia, Pertamina setempat juga menyiapkan tujuh truk tangki BBM dengan kapasitas 16 KL. Sehingga bisa dilakukan pengisian secara bergantian. "Posisi depo terbesar di sekitar (Candiareng) sini cuma sekitar 60km atau satu jam perjalanan. Jadi saya rasa ini berjalan baik terkait bahan bakar," pungkasnya.
"Rapat di mobil, saya dengan Dirjen Darat, Dirjen Pelayanan Kesehatan, Dirjen Binamarga, Dirut Jasa Marta, Kapolda (Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono), dan masukan sejumlah pihak, makan jalan fungsional tol ini di tutup saat malam. Ini juga sudah kami koordinasikan dengan Kakorlantas," ungkapnya saat meninjau tol Pemalang-Batang di rest area Candiareng Batang.
Dijelaskan, penutupan akses tol fungsional Pemalang-Batang tersebut diberlakukan mulai Rabu (21/6) pukul 18.00 WIB. Sementara jalur setempat dibuka kembali untuk pemudik pada Kamis (22/6) pukul 06.00 WIB.
"Namun ada pengecualian, jika jalur pantura dan selatan padat sekali, jalur ini (tol fungsional) akan kami fungsikan secara terbatas. Apalagi kemarin sudah ada tiga kecelakaan, walaupun sebenarnya karena ngantuk. Daripada berisiko, kita tidak ingin keluarga kita yang mudik ada masalah," jelas dia.
Selain itu lanjut dia, jalan tol fungsional Pamalangg-Batang tersebut diubah menjadi jalan darurat. Hal itu mengingat kondisi jalur setempat yang belum sempurna. "Niat kita untuk bisa menyambungkan dari Cipati, memang harus dievaluasi," ungkapnya.
"Sebab dari pengamatan kita, jalan masih bergelombang, berdebu, belum ada pembatas jalan dan belum ada lampu penerangan. Sehingga namanya kami ubah menjadi jalan darurat, sebab kalau jalan fungsional ekspektasi masyarakan akan berlebih. Padahal kita masih ada keterbatasan," sambung Menhub.
Pihaknya juga memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) bagi kendaraan pemudik aman. Sebab, sejumlah rest area sudah disiapkan SPBU portable oleh PT Pertamina. "Ketersediaan BBM aman, contohnya di rest area ini bisa di suplay kebutuhan (setiap pemudik) 10-20 liter. Tapi juga di luar, atau kehabisan BBM di tengah jalan. Sebab mereka (PT Pertamina) juga menyediakan petugas mobile," ujarnya.
Selain itu, tambah dia, Pertamina setempat juga menyiapkan tujuh truk tangki BBM dengan kapasitas 16 KL. Sehingga bisa dilakukan pengisian secara bergantian. "Posisi depo terbesar di sekitar (Candiareng) sini cuma sekitar 60km atau satu jam perjalanan. Jadi saya rasa ini berjalan baik terkait bahan bakar," pungkasnya.
(akr)