Conoco Philip Kembangkan Kuliner Lokal
A
A
A
PALEMBANG - Sebagai bentuk dukungan akan pengembangan ekonomi masyarakat terutama yang berada di areal produksi, PT. Conoco Philip Indonesia turut membantu mewujudkan produk lokal masyarakat. Saat ini, ada tiga produk yang dikembangkan di antaranya selai sambal, keripik singkong, dan keripik pisang.
Manager CSR Conoco Philip Indonesia Adji Suryaningrat menerangkan, pihaknya terus mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, terutama di areal sekitar produksi perusahaan. Salah satunya, kelompok masyarakat perempuan di desa Babat Supat dan sekitarnya di kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Pemberdayaan dilakukan dengan mengembangkan produk kuliner lokal, seperti selai sambal.
“Produknya sudah ada tiga jenis dan terus dipasarkan lebih luas di Sumsel dan daerah lainnya. Saat ini, PT. Conoco Philip Indonesia bekerja sama dengan lebih dari 20 kelompok masyarakat desa, terutama perempuan dalam pengembangan kuliner ini,” terangnya.
Dia menambahkan, proses pemberdayaan bermula dari pendekatan akan aktivitas dan potensi yang dimiliki masyarakat lokal. Dengan mengembangkan kuliner yang berbahan baku lokal, misalnya singkong dan pisang, terdapat tiga produk yang sudah dihasilkan. ”Mulai dari sambal, kripik singkong dan kripik pisang, semuanya sudah dipasarkan dan terus diperluas pemasaraanya,” katanya.
Saat ini, tim CSR berupa mengembangkan dan mendiversifikasikan rasa, kemasan hingga ke jaringan pemasaran. Setidaknya, sudah terdapat 70 warung skala usaha mikro, yang membantu pengembangan dan pemasaran produk lokal tersebut.
“Awalnya kami inventarisasi dahulu apa saja potensinya. Setelah melalui pendekatan, baru diketahui ternyata ibu-ibu pada pinter dan suka masak. Akhirnya kami kembangkan tiga produk ini dan kemudian dipasarkan lebih luas. Saat ini, proses penjajakan pemasaran yang lebih kompetitif,” terang dia.
Perwakilan masyarakat, Saipah mengungkapkan sangat terbantu dengan program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan Conoco Philip. Menurut dia, kegiatan ini akan mampu menambah penghasilan dan ekonomi keluarga. “Sudah cukup lama bergabung dan hasilnya lumayan untuk membantu penghasilan dapur,” katanya.
Manager CSR Conoco Philip Indonesia Adji Suryaningrat menerangkan, pihaknya terus mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal, terutama di areal sekitar produksi perusahaan. Salah satunya, kelompok masyarakat perempuan di desa Babat Supat dan sekitarnya di kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Pemberdayaan dilakukan dengan mengembangkan produk kuliner lokal, seperti selai sambal.
“Produknya sudah ada tiga jenis dan terus dipasarkan lebih luas di Sumsel dan daerah lainnya. Saat ini, PT. Conoco Philip Indonesia bekerja sama dengan lebih dari 20 kelompok masyarakat desa, terutama perempuan dalam pengembangan kuliner ini,” terangnya.
Dia menambahkan, proses pemberdayaan bermula dari pendekatan akan aktivitas dan potensi yang dimiliki masyarakat lokal. Dengan mengembangkan kuliner yang berbahan baku lokal, misalnya singkong dan pisang, terdapat tiga produk yang sudah dihasilkan. ”Mulai dari sambal, kripik singkong dan kripik pisang, semuanya sudah dipasarkan dan terus diperluas pemasaraanya,” katanya.
Saat ini, tim CSR berupa mengembangkan dan mendiversifikasikan rasa, kemasan hingga ke jaringan pemasaran. Setidaknya, sudah terdapat 70 warung skala usaha mikro, yang membantu pengembangan dan pemasaran produk lokal tersebut.
“Awalnya kami inventarisasi dahulu apa saja potensinya. Setelah melalui pendekatan, baru diketahui ternyata ibu-ibu pada pinter dan suka masak. Akhirnya kami kembangkan tiga produk ini dan kemudian dipasarkan lebih luas. Saat ini, proses penjajakan pemasaran yang lebih kompetitif,” terang dia.
Perwakilan masyarakat, Saipah mengungkapkan sangat terbantu dengan program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan Conoco Philip. Menurut dia, kegiatan ini akan mampu menambah penghasilan dan ekonomi keluarga. “Sudah cukup lama bergabung dan hasilnya lumayan untuk membantu penghasilan dapur,” katanya.
(akr)