Mudik Idul Fitri 2017 Akan Terjadi Pergeseran Kemacetan
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyarankan agar calon pemudik ke wilayah selatan Pulau Jawa tidak melintasi tol Cipali maupun Pantura, tapi langsung melewati jalur selatan (Bandung-Tasikmalaya-Banjar, dan seterusnya ).
Tahun 2016 lalu, sekitar 30% yang menggunakan jalan tol merupakan pemudik yang akan ke wilayah selatan Pulau Jawa, hanya sekadar ingin merasakan sensasi melewati jalan tol yang dikatakan dapat melancarkan arus mudik Idul Fitri.
Namun berdasarkan pengalaman mudik 2016, sangat mungkin para pemudik atas inisiatif sendiri akan mencari jalan alternatif, seperti lewat Pantura, lintas selatan, atau tengah (keluar tol pejagan kemudian menuju ke Purwokerto), tidak semuanya keluar Brexit atau masuk ke tol fungsional Brexit-Pemalang-Batang.
Ketua Presidium Masyarakat Transportasi Indonesia Muslich Zainal Saikin mengatakan, mudik Idul Fitri 2017 akan mengalami pergeseran kemacetan. Jika pada mudik 2016 pintu keluar tol itu hanya di Pejagan, Brebes Barat, dan Brebes Timur, maka pada mudik 2017 terdapat sejumlah pintu keluar tol.
Untuk ruas tol Pemalang-Batang, pintu keluar tol ada di Sewaka, Beji (masuk Pantura), Bojong (langsung ke Banjarnegara), dan Kandeman yang langsung masuk Pantura. Sementara, untuk ruas tol Batang-Semarang, pintu keluar itu ada di SS Tulis, Kedung Segog (7 km dari Pantura), Banyuputih dan Gringsing.
Dengan tersedianya banyak pintu keluar tol tersebut diharapkan dapat memecah konsentrasi kendaraan bermotor sehingga tidak menumbuk di salah satu jalur (Pantura) saja.
"Betul, semua mobil yang melintas di tol Trans Jawa (Cikampek-Batang) akan bermuara di jalan Pantura. Sehingga, kemacetan di Pantura tidak akan terelakkan. Tapi karena tidak semua mobil yang keluar tol Trans Jawa akan menuju ke Semarang, ada yang berhenti di Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, dan bahkan ada yang belok ke Banjarnegara atau Temanggung maka kemacetan di Pantura diharapkan akan cepat diurai," ujarnya di Jakarta, belum lama ini.
Keberhasilan Pemerintah membangun empat flyover di Dermoleng, Klonengan, Kesambi, dan Kretek (Brebes)--yang 2016 menjadi salah satu sumber kemacetan--dapat memperlancar arus kendaraan di Pantura. Pada mudik 2016 semua mobil yang akan menuju ke Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, dan Semarang harus keluar di Brexit.
"Sehingga, kemacetan di Pantura dari Brebes sampai Semarang tidak terelakkan," kata Muslich.
Adapun, moda angkutan jalan tetap akan didominasi oleh kendaraan pribadi, baik roda empat maupun roda dua. Seperti telah diprediksikan Kementerian Perhubungan, mudik menggunakan sepeda motor akan naik sebesar 18,18%, yaitu dari 5,14 juta menjadi 6,07 juta. Lalu menggunakan ronda empat naik sebesar 13,92%, dari 3,06 juta menjadi 3,48 juta.
"Sementara, pengguna angkutan umum (bus) justru mengalami penurunan sebesar 2,11%, dari 4,42 juta pada tahun 2016 menjadi 4,32 juta pada mudik Idul Fitri 2017 ini," pungkasnya.
Tahun 2016 lalu, sekitar 30% yang menggunakan jalan tol merupakan pemudik yang akan ke wilayah selatan Pulau Jawa, hanya sekadar ingin merasakan sensasi melewati jalan tol yang dikatakan dapat melancarkan arus mudik Idul Fitri.
Namun berdasarkan pengalaman mudik 2016, sangat mungkin para pemudik atas inisiatif sendiri akan mencari jalan alternatif, seperti lewat Pantura, lintas selatan, atau tengah (keluar tol pejagan kemudian menuju ke Purwokerto), tidak semuanya keluar Brexit atau masuk ke tol fungsional Brexit-Pemalang-Batang.
Ketua Presidium Masyarakat Transportasi Indonesia Muslich Zainal Saikin mengatakan, mudik Idul Fitri 2017 akan mengalami pergeseran kemacetan. Jika pada mudik 2016 pintu keluar tol itu hanya di Pejagan, Brebes Barat, dan Brebes Timur, maka pada mudik 2017 terdapat sejumlah pintu keluar tol.
Untuk ruas tol Pemalang-Batang, pintu keluar tol ada di Sewaka, Beji (masuk Pantura), Bojong (langsung ke Banjarnegara), dan Kandeman yang langsung masuk Pantura. Sementara, untuk ruas tol Batang-Semarang, pintu keluar itu ada di SS Tulis, Kedung Segog (7 km dari Pantura), Banyuputih dan Gringsing.
Dengan tersedianya banyak pintu keluar tol tersebut diharapkan dapat memecah konsentrasi kendaraan bermotor sehingga tidak menumbuk di salah satu jalur (Pantura) saja.
"Betul, semua mobil yang melintas di tol Trans Jawa (Cikampek-Batang) akan bermuara di jalan Pantura. Sehingga, kemacetan di Pantura tidak akan terelakkan. Tapi karena tidak semua mobil yang keluar tol Trans Jawa akan menuju ke Semarang, ada yang berhenti di Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, dan bahkan ada yang belok ke Banjarnegara atau Temanggung maka kemacetan di Pantura diharapkan akan cepat diurai," ujarnya di Jakarta, belum lama ini.
Keberhasilan Pemerintah membangun empat flyover di Dermoleng, Klonengan, Kesambi, dan Kretek (Brebes)--yang 2016 menjadi salah satu sumber kemacetan--dapat memperlancar arus kendaraan di Pantura. Pada mudik 2016 semua mobil yang akan menuju ke Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, dan Semarang harus keluar di Brexit.
"Sehingga, kemacetan di Pantura dari Brebes sampai Semarang tidak terelakkan," kata Muslich.
Adapun, moda angkutan jalan tetap akan didominasi oleh kendaraan pribadi, baik roda empat maupun roda dua. Seperti telah diprediksikan Kementerian Perhubungan, mudik menggunakan sepeda motor akan naik sebesar 18,18%, yaitu dari 5,14 juta menjadi 6,07 juta. Lalu menggunakan ronda empat naik sebesar 13,92%, dari 3,06 juta menjadi 3,48 juta.
"Sementara, pengguna angkutan umum (bus) justru mengalami penurunan sebesar 2,11%, dari 4,42 juta pada tahun 2016 menjadi 4,32 juta pada mudik Idul Fitri 2017 ini," pungkasnya.
(ven)