Pasca Lebaran, BPS Rilis Inflasi Juni 0,69%
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi periode Juni 2017 sebesar 0,69%. Angka ini diklaim jauh lebih terkendali dibanding inflasi pada Ramadan dan Lebaran di tahun-tahun sebelumnya, namun bila dibandingkan bulan kemarin terlihat lebih tinggi.
Sementara inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2017 sebesar 2,38% dan inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) (Juni 2017 terhadap Juni 2016) sebesar 4,37%. Komponen inti pada Juni 2017 mengalami inflasi sebesar 0,26%. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Juni) 2017 mengalami inflasi sebesar 1,59% dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Juni 2017 terhadap Juni 2016) sebesar 3,13%.
"Perkembangan harga berbagai komoditas pada Juni 2017 secara umum menunjukkan kenaikan. 82 Kota di bulan Juni terjadi inflasi sebesar 0,69%. Dengan posisi ini berarti inflasi tahun kalender 2017 adalah 2,38% sementara inflasi yoy 4,37%," jelas Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (3/7/2017).
Dari 82 kota indeks harga konsumen (IHK) yang dimonitor BPS, sambung dia, sebanyak 79 kota mengalami inflasi. Sedangkan 3 kota lainnya mengalami deflasi. Tual menjadi kota dengan inflasi tertinggi pada periode ini yaitu sebesar 4,48% dan terendah di Merauke sebesar 0,12%. "Sedangkan deflasi terjadi di tiga kota, tertinggi di Singaraja -0,64% dan terendah di denpasar -0,01%," tandasnya.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan 0,69 %, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,39%. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,75%, kelompok sandang sebesar 0,78% kelompok kesehatan sebesar 0,34%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,07% dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,27%.
Sementara inflasi tahun kalender (Januari-Juni) 2017 sebesar 2,38% dan inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) (Juni 2017 terhadap Juni 2016) sebesar 4,37%. Komponen inti pada Juni 2017 mengalami inflasi sebesar 0,26%. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Juni) 2017 mengalami inflasi sebesar 1,59% dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Juni 2017 terhadap Juni 2016) sebesar 3,13%.
"Perkembangan harga berbagai komoditas pada Juni 2017 secara umum menunjukkan kenaikan. 82 Kota di bulan Juni terjadi inflasi sebesar 0,69%. Dengan posisi ini berarti inflasi tahun kalender 2017 adalah 2,38% sementara inflasi yoy 4,37%," jelas Kepala BPS Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (3/7/2017).
Dari 82 kota indeks harga konsumen (IHK) yang dimonitor BPS, sambung dia, sebanyak 79 kota mengalami inflasi. Sedangkan 3 kota lainnya mengalami deflasi. Tual menjadi kota dengan inflasi tertinggi pada periode ini yaitu sebesar 4,48% dan terendah di Merauke sebesar 0,12%. "Sedangkan deflasi terjadi di tiga kota, tertinggi di Singaraja -0,64% dan terendah di denpasar -0,01%," tandasnya.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan 0,69 %, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,39%. Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,75%, kelompok sandang sebesar 0,78% kelompok kesehatan sebesar 0,34%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,07% dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,27%.
(akr)