GWM Averaging Cegah Harga Barang Naik
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan Giro Wajib Minimum (GWM) averaging bisa menghindari bubble likuiditas di perbankan. Sehingga, harga barang tak naik karena peredaran uang yang tinggi.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menyebutkan, bank sentral punya tugas untuk selalu mencegah sebelum terjadi bubble. "Kalau enggak, suatu saat harga naik terus melewati fundamentalnya. Kalau bubble pecah maka ekonomi kolaps," ujarnya di Jakarta, Senin (3/7/2017).
Mirza menjelaskan, demi mengantisipasi bubble likuiditas, Bank Sentral harus butuh guna menerbitkan instrumen moneter. Likuiditas yang terjaga dinilai membuat bank dapat meningkatkan penyaluran kredit.
"Sehingga, nantinya pertumbuhan ekonomi nasional akan ikut terdongkrak. Sebaliknya saat ekonomi lesu tak berkelanjutan. Ini harus dicegah dengan lakukan stimulus juga memberikan subsidi bagi orang miskin, penurunan pajak bagi dunia usaha, menurunkan suku bunga, menurunkan GWM, dan lainnya," kata Mirza.
Bank Indonesia disebutkan Mirza selalu berusaha mengembangkan instrumen moneter agar dapat mengurangi risiko pengetatan likuiditas perbankan. Salah satunya melalui penerapan GWM averaging.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menyebutkan, bank sentral punya tugas untuk selalu mencegah sebelum terjadi bubble. "Kalau enggak, suatu saat harga naik terus melewati fundamentalnya. Kalau bubble pecah maka ekonomi kolaps," ujarnya di Jakarta, Senin (3/7/2017).
Mirza menjelaskan, demi mengantisipasi bubble likuiditas, Bank Sentral harus butuh guna menerbitkan instrumen moneter. Likuiditas yang terjaga dinilai membuat bank dapat meningkatkan penyaluran kredit.
"Sehingga, nantinya pertumbuhan ekonomi nasional akan ikut terdongkrak. Sebaliknya saat ekonomi lesu tak berkelanjutan. Ini harus dicegah dengan lakukan stimulus juga memberikan subsidi bagi orang miskin, penurunan pajak bagi dunia usaha, menurunkan suku bunga, menurunkan GWM, dan lainnya," kata Mirza.
Bank Indonesia disebutkan Mirza selalu berusaha mengembangkan instrumen moneter agar dapat mengurangi risiko pengetatan likuiditas perbankan. Salah satunya melalui penerapan GWM averaging.
(dmd)