Rupiah Diperkirakan Belum Mampu Bangkit
A
A
A
JAKARTA - Pelemahan rupiah diprediksi masih terus berlanjut, seiring meningkatnya permintaan akan laju dolar Amerika Serikat (AS) setelah pekan sebelumnya mengalami pelemahan. Masih adanya sentimen positif dalam negeri tidak banyak memberikan pertolongan untuk menahan pelemahan dalam pada rupiah.
"Cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat membuka peluang pelemahan kembali dari rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (4/7/2017).
Diprediksi rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.415/USD dan resisten Rp13.395/USD. Sementara, pergerakan USD yang kembali mengalami kenaikan, pasca melemah sepanjang pekan kemarin seiring imbas penguatan EUR dan GBP dengan merespons pernyataan dari ECB yang bernada pengetatan moneter.
Hal itu memberikan sentimen negatif bagi rupiah yang kembali melemah. Pelaku pasar sendiri mulai melakukan aksi jual pada EUR dan GBP dengan asumsi meredanya imbas pernyataan pengetatan moneter di kawasan Eropa dan kembali beralih ke USD.
"Di sisi lain, USD mendapat dukungan dari pelemahan JPY setelah partai yang mendukung Shinzo Abe kalah pemilu Jepang. Pelemahan JPY berimbas negatif pada pergerakan mata uang Asia lainnya, termasuk rupiah," pungkasnya.
"Cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat membuka peluang pelemahan kembali dari rupiah," ujar Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Selasa (4/7/2017).
Diprediksi rupiah akan bergerak dengan kisaran di level support Rp13.415/USD dan resisten Rp13.395/USD. Sementara, pergerakan USD yang kembali mengalami kenaikan, pasca melemah sepanjang pekan kemarin seiring imbas penguatan EUR dan GBP dengan merespons pernyataan dari ECB yang bernada pengetatan moneter.
Hal itu memberikan sentimen negatif bagi rupiah yang kembali melemah. Pelaku pasar sendiri mulai melakukan aksi jual pada EUR dan GBP dengan asumsi meredanya imbas pernyataan pengetatan moneter di kawasan Eropa dan kembali beralih ke USD.
"Di sisi lain, USD mendapat dukungan dari pelemahan JPY setelah partai yang mendukung Shinzo Abe kalah pemilu Jepang. Pelemahan JPY berimbas negatif pada pergerakan mata uang Asia lainnya, termasuk rupiah," pungkasnya.
(akr)