Izin Usaha Rumit Bikin Investasi ke RI Makin Seret

Selasa, 04 Juli 2017 - 19:09 WIB
Izin Usaha Rumit Bikin...
Izin Usaha Rumit Bikin Investasi ke RI Makin Seret
A A A
JAKARTA - Potensi investasi di dunia diperkirakan mencapai USD1.500 miliar. Namun yang masuk ke Indonesia hanya 1% dari keseluruhan jumlah potensi investasi tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, investasi tersebut ada di berbagai bidang dan tidak hanya tersebar di negara berkembang.

"Itu investasi di berbagai bidang karena ada investasi yang cocoknya enggak di kita tapi di negara maju. Jadi, enggak bisa general gitu. Susah, walaupun memang presentasi sebesar itu memang juga termasuk bagus," katanya di Jakarta, Selasa (4/7/2017).

Pemerintah saat ini masih terus mencari apa yang harus dilakukan, agar investasi itu bisa lebih besar masuknya ke Indonesia. Namun, memang yang diharapkan bukan hanya investasi asing, investasi dalam negeri pun tetap digenjot.

Dalam rapat koordinasi bersama satgas paket kebijakan ekonomi di kantornya, Darmin menjelaskan bahwa sebenarnya izin investasi di Indonesia sudah sangat mudah.

"Jadi dalam rapat ini, kita cari solusi, kalau izin investasi sebenarnya kita sudah cukup maju dan mudah. Yang agak susah izin usahanya itu, macam-macam dari memulai usaha, membangun , membikin bangunan, izin produk, macam-macam," kata Darmin.

Menurutnya, beberapa hal tersebut juga harus dicari solusinya agar mudah meskipun tidak semudah investasi. Karena investasi bisa selesai hanya dalam waktu 3-4 jam, kemudian langsung bisa berjalan.

"Kalau ini kan ada banyak yang soal izin (usaha). Ease of doing business saja bisa enggak tahu saya mungkin ada 10 kali 7, ada 70 berapa itu. Jadi bagaimana membuatnya mudah," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengatakan, kendala di investasi Indonesia masih sedikit dibanding nilai total investasi dunia, konsennya lebih kepada banyaknya regulasi.

"Jadi antar K/L, antar daerah, pemahamannya beda antara daerah walau kita punya entitas yang sangat baik tapi implementasinya tidak semudah yang dibayangkan. Kami sedang usahakan, supaya jangan 1% lagi tapi bisa 5% investasi masuk ke Indonesia, itu akan sangat luar biasa," ujar dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0858 seconds (0.1#10.140)