Jokowi Minta PM Norwegia Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

Minggu, 09 Juli 2017 - 11:42 WIB
Jokowi Minta PM Norwegia...
Jokowi Minta PM Norwegia Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan
A A A
JAKARTA - Selain bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga melakukan pembicaraan bilateral dengan Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg di sela KTT G20 di Hamburg Messe, Jerman, kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyampaikan bahwa nilai perdagangan kedua negara pada 2016 mengalami peningkatan 40,5% dibanding 2015. Sementara, investasi mengalami peningkatan 772% termasuk peningkatan investasi portofolio dari Pension Global Fund Norwegia.

"Perkembangan positif ini perlu terus kita pertahankan, atau bahkan ditingkatkan," kata Jokowi kepada PM Erna seperti dikutip dari lama resmi Setkab, Jakarta, Minggu (9/7/2017).

Jokowi mengatakan, saat ini Indonesia telah memperoleh peringkat investment grade dari tiga lembaga rating dunia. Karena itu, Presiden berharap dukungan PM Erna agar negosiasi Indonesia-EFTA CEPA (European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement) dapat diselesaikan tahun ini.

Selain bidang ekonomi, Jokowi juga meminta perhatian pemerintah Norwegia Resolusi Parlemen Norwegia pada 2 Juni 2017 mengenai kelapa sawit.

Menurutnya, resolusi ini tidak sejalan dengan semangat kerja sama REDD+ antara Indonesia dan Norwegia, serta menafikan upaya-upaya Indonesia terkait penanggulangan perubahan iklim, perlindungan lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan.

"Saya percaya bahwa pemerintah Norwegia akan mendukung hubungan perdagangan yang terbuka dan fair," kata Jokowi.

Sektor kelautan dan perikanan juga dibahas Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut. Presiden mengapresiasi adanya peningkatan intensitas kerja sama kelautan dan perikanan antara kedua negara, termasuk dukungan Norwegia terhadap upaya pemberantasan Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing di Indonesia.

"Saya ingin mendorong formalisasi kerja sama di bidang ini, mencakup pemberantasan IUU Fishing, tata kelola perikanan, budidaya berkelanjutan, dan perlindungan laut," tuturnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2192 seconds (0.1#10.140)