Arus Ekspor dan Impor Meningkat di Pelabuhan Tanjung Perak

Senin, 10 Juli 2017 - 15:42 WIB
Arus Ekspor dan Impor Meningkat di Pelabuhan Tanjung Perak
Arus Ekspor dan Impor Meningkat di Pelabuhan Tanjung Perak
A A A
SURABAYA - Arus barang ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Perak selama semester pertama tahun ini mengalami kenaikan. Kondisi ini diyakini menambah optimisme perdagangan di kawasan Indonesia Timur.

Kepala Humas Terminal Peti Kemas Surabaya (TPS) M Solech mencatat ada peningkatan pada periode Januari-Juni 2017 sebanyak 637.410 TEUs atau naik sekitar 1 % dibanding periode yang sama 2016 sebanyak 631.238 TEUs. "Kenaikan itu melebihi target produktivitas bongkar muat peti kemas ekspor impor sebanyak 595.135 TEUs," terang dia, Senin (10/7/2017).

Dia menambahkan rata-rata peti kemas ekspor impor yang dilayani di TPS setiap bulannya kini mencapai 100.000 sampai 120.000 TEUs. Menurutnya jumlah itu menjadi sinyal kebangkitan perekonomian di semester pertama ini.

Solech pun mengaku optimistis pada semester kedua akan mampu meningkatkan market dan pertumbuhan volume peti kemas ekspor-impor. "Peningkatan ini cukup melegakan," sambungnya.

Sementara terkait dengan pencapaian melampaui target yang telah ditetapkan manajemen pada semester pertama tahun ini. Diterangkan olehnya padahal pada awal tahun ada kegiatan pemasangan tiga unit Container Crane (CC) baru yang berakibat dikosongkannya salah satu tempat peti kemas.

“Sebelumnya kami memasang tiga CC baru yang terbesar di Pelabuhan Tanjung Perak, sehingga kami juga yakin dapat mengejar dan melampaui target di semester kedua," ungkapnya.

Guna mencapai target sampai dengan Juni 2017, dia mengutarakan dari delapan unit CC eksisting, enam unit CC di antaranya telah bertenaga listrik dari sebelumnya genset diesel, sehingga mampu mempercepat kinerja.

"Saat ini kami masih berjalan terus untuk dua unit CC nomor 3 dan 2, target kami September 2017 semua CC di Dermaga Internasional TPS selesai dan beroperasi dengan tenaga listrik, mendukung kinerja tiga unit CC yang baru," katanya.

Diterangkan dengan mengubah sistem mekanik ke motor listrik diharapkan kinerja operasional menjadi lebih baik, efisien dan ramah lingkungan. Dampak positif lainnya adalah lingkungan kerja tidak bising, lebih bersih dan nyaman.

Vice President PT TPS William Khoury menuturkan, mulai awal tahun ini memang ada banyak perubahan yang dilakukan di sekitar TPS untuk meningkatkan pelayanan. Salah satunya berupa penambahan lima container crane listrik, pendalaman kolam serta perluasan area penampungan. "Kami mengeluarkan USD 30 juta untuk container crane baru, serta USD 8 juta untuk elektrifikasi," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan pendalaman kolam sendiri sudah dilakukan sejak 2016 lalu di dermaga internasional yang awalnya -10,5 LWS menjadi -13 LWS. Sehingga sekarang kapal dengan draft hingga -12 LWS bisa dilayani.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4023 seconds (0.1#10.140)