Kegiatan Dunia Usaha Kuartal II 2017 Tumbuh Lebih Tinggi
A
A
A
JAKARTA - Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha pada triwulan II tahun 2017 tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pada triwulan II-2017 yang sebesar 17,36%, lebih tinggi dibandingkan dengan 4,80% pada triwulan I-2017.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, peningkatan kegiatan usaha terjadi pada sebagian besar sektor dengan peningkatan tertinggi pada sektor perdagangan, hotel & restoran (SBT 4,32%) dan sektor industri pengolahan (SBT 3,81%). "Peningkatan tersebut disebabkan, antara lain, oleh faktor musiman yang mendorong naiknya permintaan khususnya di pasar domestik," ucapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (11/7/2017).
Selain itu, peningkatan kinerja sektor industri pengolahan ini sejalan dengan nilai PMI-SKDU triwulan II-2017 yang berada pada level ekspansi, disebabkan terutama oleh ekspansi pada indeks volume produksi dan jumlah tenaga kerja. Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, kapasitas produksi terpakai dan penggunaan tenaga kerja pada triwulan II-2017 meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Dari sisi keuangan, kondisi likuiditas dan rentabilitas dunia usaha pada triwulan II-2017 juga tetap baik, dengan akses terhadap kredit perbankan yang relatif mudah. Memasuki triwulan III-2017, kegiatan usaha diperkirakan tumbuh terbatas tercermin dari SBT yang menurun menjadi sebesar 14,93%.
"Hal tersebut sejalan dengan berakhirnya faktor musiman Ramadhan dan libur Idul Fitri yang berdampak terhadap kegiatan usaha pada sebagian besar sektor lapangan usaha, terutama sektor pengangkutan dan komunikasi dan sektor perdagangan, hotel & restoran sejalan," ungkap dia.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, peningkatan kegiatan usaha terjadi pada sebagian besar sektor dengan peningkatan tertinggi pada sektor perdagangan, hotel & restoran (SBT 4,32%) dan sektor industri pengolahan (SBT 3,81%). "Peningkatan tersebut disebabkan, antara lain, oleh faktor musiman yang mendorong naiknya permintaan khususnya di pasar domestik," ucapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (11/7/2017).
Selain itu, peningkatan kinerja sektor industri pengolahan ini sejalan dengan nilai PMI-SKDU triwulan II-2017 yang berada pada level ekspansi, disebabkan terutama oleh ekspansi pada indeks volume produksi dan jumlah tenaga kerja. Sejalan dengan peningkatan kegiatan usaha, kapasitas produksi terpakai dan penggunaan tenaga kerja pada triwulan II-2017 meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Dari sisi keuangan, kondisi likuiditas dan rentabilitas dunia usaha pada triwulan II-2017 juga tetap baik, dengan akses terhadap kredit perbankan yang relatif mudah. Memasuki triwulan III-2017, kegiatan usaha diperkirakan tumbuh terbatas tercermin dari SBT yang menurun menjadi sebesar 14,93%.
"Hal tersebut sejalan dengan berakhirnya faktor musiman Ramadhan dan libur Idul Fitri yang berdampak terhadap kegiatan usaha pada sebagian besar sektor lapangan usaha, terutama sektor pengangkutan dan komunikasi dan sektor perdagangan, hotel & restoran sejalan," ungkap dia.
(akr)