Bukopin dan TaniHub Seleksi Petani yang Mau Pasarkan Produk Online
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) mengungkapkan, tidak bisa semua petani menjual produknya lewat online di TaniHub. Ada beberapa syarat yang sebelumnya harus dipenuhi
Direktur Bank Bukopin Adhi Brahmantya mengatakan, para petani tersebut memang harus diseleksi terlebih dahulu sebelum masuk ke ekosistem. Beberapa syarat yang harus dipenuhi diantaranya punya lahan dan penjualan bagus.
"Petani ini gabung kelompok tani, ratusan ribuan, diseleksi petani yang punya lahan, penjualan bagus, well educated. Diajari masalah teknologi dan gadget," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/7/2017).
Baca Juga: Bank Bukopin Fasilitasi Pembayaran dari Petani ke TaniHub
Syarat tersebut ditentukan karena nantinya petani akan bertanggung jawab atas semua produk yang dijualnya. Jika tidak maka dikhawatirkan akan merugikan pihak pembeli.
"Petaninya kita pilih sama-sama dari TaniHub dengan Bukopin, lalu pembelinya yakni horeka (hotel, restoran, dan katering) juga sudah terdaftar. Jadi, kerja sama penjual dan petani kerja sama dengan TaniHub, horeka juga Bukopin yang buat verifikasinya. Kami kasih plafon ke TaniHub," kata Adhi.
Plafon pembiayaan itu diberikan Bukopin untuk mengantisipasi ketika ada petani yang tiba-tiba menjual produknya dalam jumlah banyak. Di satu sisi, TaniHub belum siap menyerapnya.
"Misal petani jual Rp100 juta dibayar TaniHub, tiba-tiba ada petani pesan satu ton dan misal supermarket oke beli satu ton harga Rp2 miliar. Petani mau dibayarnya satu atau dua bulan, petani mau tunai. TaniHub enggak sanggup besar banget, saya kasih plafon tertentu yang handling Bukopin. Jadi, pembeli dan TaniHub terfasilitasi, petani terima pembayarannya," pungkasnya.
Direktur Bank Bukopin Adhi Brahmantya mengatakan, para petani tersebut memang harus diseleksi terlebih dahulu sebelum masuk ke ekosistem. Beberapa syarat yang harus dipenuhi diantaranya punya lahan dan penjualan bagus.
"Petani ini gabung kelompok tani, ratusan ribuan, diseleksi petani yang punya lahan, penjualan bagus, well educated. Diajari masalah teknologi dan gadget," ujarnya di Jakarta, Jumat (14/7/2017).
Baca Juga: Bank Bukopin Fasilitasi Pembayaran dari Petani ke TaniHub
Syarat tersebut ditentukan karena nantinya petani akan bertanggung jawab atas semua produk yang dijualnya. Jika tidak maka dikhawatirkan akan merugikan pihak pembeli.
"Petaninya kita pilih sama-sama dari TaniHub dengan Bukopin, lalu pembelinya yakni horeka (hotel, restoran, dan katering) juga sudah terdaftar. Jadi, kerja sama penjual dan petani kerja sama dengan TaniHub, horeka juga Bukopin yang buat verifikasinya. Kami kasih plafon ke TaniHub," kata Adhi.
Plafon pembiayaan itu diberikan Bukopin untuk mengantisipasi ketika ada petani yang tiba-tiba menjual produknya dalam jumlah banyak. Di satu sisi, TaniHub belum siap menyerapnya.
"Misal petani jual Rp100 juta dibayar TaniHub, tiba-tiba ada petani pesan satu ton dan misal supermarket oke beli satu ton harga Rp2 miliar. Petani mau dibayarnya satu atau dua bulan, petani mau tunai. TaniHub enggak sanggup besar banget, saya kasih plafon tertentu yang handling Bukopin. Jadi, pembeli dan TaniHub terfasilitasi, petani terima pembayarannya," pungkasnya.
(ven)