Penguatan IHSG Diprediksi Terbatas
Penguatan IHSG Diprediksi Terbatas
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan mengalami penguatan terbatas dengan range pergerakan 5.811-5.875.
Lanjar mengatakan, pergerakan secara teknikal pada IHSG cukup positif pasalnya IHSG kembali kuat tertahan pada MA7 dan Indikator Stochastic yang cukup optimis mendekati area overbought dengan RSI yang juga bergerak positf.
"Namun level upper bollinger bands mulai menyempit setelah pergerakan yang terkonsolidasi dialami IHSG sejak dua akhir pekan sebelumnya," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/7/2017).
Sementara, IHSG kemarin ditutup kembali menguat tipis 9,48 poin sebesar 0,16% di level 5.841,28 dengan sektor pertambangan kembali menjadi pionir penguatan setelah pertumbuhan China yang lebih cepat meningkatkan spekulasi permintaan barang impor dari Indonesia meningkat.
"Kondisi tersebut seakan menjadi penahan disaat data aktifitas ekspor Indonesia menurun dari periode sebelumnya di level -11,82% dari 24,08% dan neraca perdagangan naik menjadi USD1,63 miliar dari USD0,47 miliar dikarenakan aktifitas impor turun cukup dalam," pungkasnya
Saham-saham yang dapat diperhatikan diantarnaya BBRI, ANTM, HRUM, INDY, MAPI, RALS, dan INAF.
Lanjar mengatakan, pergerakan secara teknikal pada IHSG cukup positif pasalnya IHSG kembali kuat tertahan pada MA7 dan Indikator Stochastic yang cukup optimis mendekati area overbought dengan RSI yang juga bergerak positf.
"Namun level upper bollinger bands mulai menyempit setelah pergerakan yang terkonsolidasi dialami IHSG sejak dua akhir pekan sebelumnya," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/7/2017).
Sementara, IHSG kemarin ditutup kembali menguat tipis 9,48 poin sebesar 0,16% di level 5.841,28 dengan sektor pertambangan kembali menjadi pionir penguatan setelah pertumbuhan China yang lebih cepat meningkatkan spekulasi permintaan barang impor dari Indonesia meningkat.
"Kondisi tersebut seakan menjadi penahan disaat data aktifitas ekspor Indonesia menurun dari periode sebelumnya di level -11,82% dari 24,08% dan neraca perdagangan naik menjadi USD1,63 miliar dari USD0,47 miliar dikarenakan aktifitas impor turun cukup dalam," pungkasnya
Saham-saham yang dapat diperhatikan diantarnaya BBRI, ANTM, HRUM, INDY, MAPI, RALS, dan INAF.
(ven)
Explore More