Usai Cetak Rekor, Bursa Saham Global Terkoreksi
A
A
A
WASHINGTON - Setelah membukukan rekor tertinggi bursa perdagangan di Amerika Serikat (AS), Wall Street berakhir terkoreksi seringi dengan ketidakpastian politik di negara tersebut. Kondisi ini juga berimbas pada pelemahan di bursa Asia.
Sebelumnya rekor perdagangan terjadi setelah dipicu kinerja positif di sektor teknologi. Pada perdagangan terakhir, saham bervariasi dipicu kesepakatan antara Sears dan Amazon menekan para pengecer perlengkapan perbaikan rumah, sementara keuntungan di Microsoft membantu mengangkat Nasdaq.
Saham Microsoft naik 0,9% setelah jam perdagangan menjadi USD74,89 setelah melaporkan laba kuartalan naik dua kali lipat. Para analis memperkirakan kenaikan 8,6% pada laba kuartal kedua dan peningkatan pendapatan sebesar 4,6% untuk perusahaan-perusahaan S&P 500 dari setahun sebelumnya.
Dow Jones Industrial Average turun 28,97 poin atau 0,13%, menjadi ditutup pada 21.611,78 poin. S&P 500 merosot 0,38 poin, atau 0,02%, menjadi berakhir di 2.473,45 poin, sementara Komposit Nasdaq bertambah 4,96 poin atau 0,08% ditutup pada 6.390,00 poin.
Jumlah saham-saham turun melebihi yang naik di NYSE dengan rasio 1,01 terhadap 1 dan di Nasdaq dengan rasio 1,14 terhadap 1. Sekitar 5,92 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian selama 20 sesi terakhir 6,35 miliar.
Di sisi lain, bursa Asia melemah, di mana indeks Nikkei turun 0,16% ke level 20.111,57. Hang Seng susut 0,11% ke level 26.713,71. Begitu pun indeks bursa Taiwan terkoreksi 0,62% ke 10.435. Indeks Kospi justru masih naik tipis 0,03% menjadi sebesar 2.442,50 dan Straits Times naik 0,08% ke angka 3.295,67.
Sebelumnya rekor perdagangan terjadi setelah dipicu kinerja positif di sektor teknologi. Pada perdagangan terakhir, saham bervariasi dipicu kesepakatan antara Sears dan Amazon menekan para pengecer perlengkapan perbaikan rumah, sementara keuntungan di Microsoft membantu mengangkat Nasdaq.
Saham Microsoft naik 0,9% setelah jam perdagangan menjadi USD74,89 setelah melaporkan laba kuartalan naik dua kali lipat. Para analis memperkirakan kenaikan 8,6% pada laba kuartal kedua dan peningkatan pendapatan sebesar 4,6% untuk perusahaan-perusahaan S&P 500 dari setahun sebelumnya.
Dow Jones Industrial Average turun 28,97 poin atau 0,13%, menjadi ditutup pada 21.611,78 poin. S&P 500 merosot 0,38 poin, atau 0,02%, menjadi berakhir di 2.473,45 poin, sementara Komposit Nasdaq bertambah 4,96 poin atau 0,08% ditutup pada 6.390,00 poin.
Jumlah saham-saham turun melebihi yang naik di NYSE dengan rasio 1,01 terhadap 1 dan di Nasdaq dengan rasio 1,14 terhadap 1. Sekitar 5,92 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian selama 20 sesi terakhir 6,35 miliar.
Di sisi lain, bursa Asia melemah, di mana indeks Nikkei turun 0,16% ke level 20.111,57. Hang Seng susut 0,11% ke level 26.713,71. Begitu pun indeks bursa Taiwan terkoreksi 0,62% ke 10.435. Indeks Kospi justru masih naik tipis 0,03% menjadi sebesar 2.442,50 dan Straits Times naik 0,08% ke angka 3.295,67.
(dmd)