Wall Street Bangkit di Tengah Harapan Ekonomi, Saham Perbankan Melompat

Kamis, 28 Mei 2020 - 07:55 WIB
loading...
Wall Street Bangkit...
Wall Street naik dimana indeks S&P 500 ditutup melewati 3.000 untuk pertama kalinya sejak tanggal 5 Maret. Pelonggaran lockdown yang mulai dilakukan beberapa negara memunculkan optimisme dalam pemulihan ekonomi. Foto/Dok
A A A
NEW YORK - Wall Street pada perdagangan, Rabu waktu setempat berakhir naik dimana indeks S&P 500 ditutup melewati 3.000 untuk pertama kalinya sejak tanggal 5 Maret. Pelonggaran lockdown yang mulai dilakukan beberapa negara memunculkan optimisme dalam pemulihan ekonomi.

Sementara itu saham perbankan terlihat sangat bertenaga untuk memberikan dorongan dalam indeks keuangan S&P 500 di antara sektor utama lainnya. Indeks ini naik hampir 10% selama dua sesi terakhir untuk mencetak penguatan terbesar dalam dua hari sejak 8-9 April.

JPMorgan Chase & Co (JPM. N) memimpin dalam indeks keuangan, usai naik 5,8% untuk melanjutkan lonjakan dalam dua hari beruntun. Kepala Bank Eksekutif, Jamie Dimon mengharapkan JPMorgan akan meningkatkan cadangan kredit di kuartal kedua, tetapi hal itu tergantung tanda-tanda perekonomian apakan dapat kembali mendapatkan pijakan.

Dow Jones Industrial Average tercatat naik 553,16 poin atau 2,21% ke poisisi 25.548,27. Sedangkan indeks S&P 500 memperoleh tambahan sebesar 44,36 poin yang setara 1,48% menjadi 3.036,13 ditambah Komposit NASDAQ juga meningkat 72,14 poin atau 0,77% di level 9.412,36.

Beberapa negara bagian yang mulai melonggarkan lockdowns, lalu optimisme tentang pengembangan vaksin covid-19 dan stimulus besar AS telah mendorong pasar belum lama ini hingga mencetak keuntungan. Pada hari Rabu, Walt Disney Co (DIS. N) mengumumkan rencana untuk mulai membuka kembali resor Walt Disney World di Florida, Taman hiburan terbesar di dunia, pada fase mulai 11 Juli.

Sementara MGM Resorts (MGM. N) mengatakan akan membuka kembali empat Kasino Las Vegas pada 4 Juni. "Ini semua tentang likuiditas dan harapan bahwa perekonomian akhirnya akan melakukannya dengan baik," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York.

Namun ketegangan Washington dan Beijing masih menjadi perhatian terkait legislasi keamanan nasional China di Hong Kong. Saham yang berhubungan dengan teknologi adalah salah satu yang paling peka terhadap pertumbuhan China, kata Sameer Samana, ahli strategi pasar global dari Wells Fargo Investment Institute di St. Louis.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1102 seconds (0.1#10.140)