Respons Debitur Soal Akses Pembiayaan ke Bank
A
A
A
BANDUNG - Selama ini, tidak sedikit masyarakat yang menganggap akses permodalan ke bank sulit dan berbelit. Namun seperti apa sebenarnya pendapat nasabah yang sudah mendapatkan akses pembiayaan ke bank.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat melangsir hasil survei terhadap sejumlah repsonden di Jawa Barat. Survei tersebut melihat sejauh mana respons responden terhadap akses pembiayaan ke bank.
Hasilnya, 8,25% responden menyatakan akses kredit menjadi lebih sulit pada triwulan II/2017. Sementara sebanyak 23,71% responden berpendapat bahwa akses terhadap kredit perbankan berada dalam kondisi yang lebih mudah.
"Sisanya, sebesar 68,04% responden menyatakan akses kredit seperti kondisi normal," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Wiwiek Sisto Widayat di Bandung, Jumat (21/7/2017).
Menurutnya, dari survei tersebut, dapat disumpulkan bahwa, kemudahan akses kredit pada triwulan II/2017 terindikasi mengalami peningkatan dengan level saldo bersih sebesar 15,46%. Hal itu tampak dan tercatat lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 14,89%.
Diketahui, hingga Mei 2017 BI mencatat pertumbuhan kredit hanya di angka 8,06%, lebih rendah dari bulan sebelumnya (April) sebesar 8,40%.
Namun, NPL perbankan di Jawa Barat naik dari 3,26% menjadi 3,36%. NPL tertinggi terjadi pada sektor investasi menjadi 4,7%. Kedua, kredit modal kerja 4,3%.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat melangsir hasil survei terhadap sejumlah repsonden di Jawa Barat. Survei tersebut melihat sejauh mana respons responden terhadap akses pembiayaan ke bank.
Hasilnya, 8,25% responden menyatakan akses kredit menjadi lebih sulit pada triwulan II/2017. Sementara sebanyak 23,71% responden berpendapat bahwa akses terhadap kredit perbankan berada dalam kondisi yang lebih mudah.
"Sisanya, sebesar 68,04% responden menyatakan akses kredit seperti kondisi normal," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Wiwiek Sisto Widayat di Bandung, Jumat (21/7/2017).
Menurutnya, dari survei tersebut, dapat disumpulkan bahwa, kemudahan akses kredit pada triwulan II/2017 terindikasi mengalami peningkatan dengan level saldo bersih sebesar 15,46%. Hal itu tampak dan tercatat lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 14,89%.
Diketahui, hingga Mei 2017 BI mencatat pertumbuhan kredit hanya di angka 8,06%, lebih rendah dari bulan sebelumnya (April) sebesar 8,40%.
Namun, NPL perbankan di Jawa Barat naik dari 3,26% menjadi 3,36%. NPL tertinggi terjadi pada sektor investasi menjadi 4,7%. Kedua, kredit modal kerja 4,3%.
(izz)