Institusi Keuangan Paling Dominan untuk Penerbitan Obligasi

Senin, 24 Juli 2017 - 20:09 WIB
Institusi Keuangan Paling...
Institusi Keuangan Paling Dominan untuk Penerbitan Obligasi
A A A
JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengungkapkan bahwa sektor institusi keuangan masih memiliki peran dominan terhadap pertumbuhan investasi di penerbitan obligasi. Hal ini ditunjukkan dari data yang dicatat Pefindo, bahwa sebagian besar pemeringkatan obligasi ditangani pihaknya adalah mayoritas bank dan perusahaan pembiayaan.

Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra menjelaskan, hingga Juni 2017, porsi penerbitan obligasi yang dilakukan institusi keuangan mencapai 70,26%. Sementara institusi non keuangan baru menyumbangkan obligasi 29,74%. Untuk total nilainya sendiri mencapai Rp47,02 triliun.

Untuk nilai penerbitan obligasi institusi non keuangan, hingga Juni mencapai Rp33,03 triliun, yang masing-masing untuk perbankan menerbitkan obligasi Rp20,12 triliun dan perusahaan pembiayaan sebesar Rp12,90 triliun.

"Dari segi sektor memang masih terlihat bank dan perusahaan pembiayaan paling besar yang terbitkan obligasi walau demikian non bank atau non lembaga keuangan terus meningkat karena didorong kebutuhan pendanaan infrastruktur," jelasnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (24/7/2017).

Dia juga mengatakan, pada 2016, porsi obligasi institusi non keuangan jumlahnya sebesar 78,16%. Ada penurunan sebanyak 7,9% pada tahun 2017. Artinya perusahaan non keuangan semakin banyak porsinya yang menerbitkan obligasi.

"Kalau kita lihat saja porsinya, kalau dijumlahkan obligasi institusi keuangan penerbitan di 2017 bisa 70 persenan. Tentu ini ada koreksi sedikit, 2016 hampir 80 persen. Mudah-mudahan ke depan sektor riil makin berkembang," lanjutnya.

Jika dirinci lebih jauh, obligasi yang diterbitkan oleh masing-masing sektor, sektor perbankan mencapai 42,8% dan perusahaan pembiayaan porsinya sebesar 27,5%, kemudian untuk konstruksi 7,7%, telekomunikasi sebesar 6,4%, tambang 3,5%, dan bandara 12,1%.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1406 seconds (0.1#10.140)