Laba Bersih Bank Danamon Capai Rp2 Triliun

Selasa, 25 Juli 2017 - 23:32 WIB
Laba Bersih Bank Danamon Capai Rp2 Triliun
Laba Bersih Bank Danamon Capai Rp2 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) pada hari ini mengumumkan laporan keuangan untuk semester pertama tahun 2017. Danamon membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp2 triliun di semester pertama tahun 2017, atau tumbuh 18% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Laba operasional tumbuh 22% menjadi Rp2,9 triliun, didorong oleh penurunan biaya kredit dan efisiensi pengelolaan operasional Danamon. Peningkatan kualitas aset juga tercermin dari penurunan total kredit bermasalah (non performing loans/NPL) sebesar 4% dibandingkan setahun sebelumnya.

Pada semester pertama tahun ini, Danamon memperluas layanan digital dengan peluncuran D-Connect, yang memberikan solusi terintegrasi untuk perbankan online dan mobile bagi segmen usaha.

"Dalam hal kualitas layanan, Danamon meraih peringkat ketiga secara keseluruhan dalam survei yang dilaksanakan Marketing Research Indonesia (MRI). Kami meluncurkan program poin rewards D-Point sebagai apresiasi terhadap nasabah Danamon melalui pengumpulan poin yang dapat diraih melalui berbagai aktifitas perbankan," kata Vera Eve Lim, Chief Financial Officer dan Direktur Danamon di Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Adapun portofolio kredit Danamon terus bergeser menuju segmen non-mass market. Danamon membukukan pertumbuhan pada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM), enterprise dan mortgage.

"Kredit pada segmen UKM tumbuh 9% menjadi Rp26,7 triliun. Portofolio enterprise, terdiri dari perbankan korporasi, komersial dan institusi keuangan, tumbuh 6% menjadi Rp37,1 triliun. Sementara kredit mortgage tumbuh 25% menjadi Rp4,9 triliun," paparnya.

Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 4% menjadi Rp119,8 triliun pada akhir semester pertama tahun 2017 dibandingkan setahun sebelumnya.

Di tengah lemahnya industri automotif, pembiayaan baru Adira Finance tumbuh 5% dibandingkan setahun sebelumnya didorong oleh segmen kendaraan roda dua dan empat.

Pembiayaan Adira Finance pada akhir semester pertama 2017 sebesar Rp44,6 triliun. Kredit kepada segmen mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) turun 32% menjadi Rp8,5 triliun karena kompetisi dan permintaan yang menurun.

Dia melanjutkan, dengan rasio kredit terhadap total pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) pada 89,6%, likuiditas terkelola dengan baik. Pada saat yang sama, giro dan tabungan (CASA) naik 4% menjadi Rp46,7 triliun. Sedangkan rasio CASA tumbuh menjadi 44,3% dari 42,1% pada setahun sebelumnya. Deposito menurun 4% menjadi Rp58,8 triliun melalui pelepasan dana mahal.

Rasio kecukupan modal Danamon (capital adequacy ratio/CAR) tetap menjadi salah satu yang terbaik di antara bank-bank di kelompoknya. CAR konsolidasian berada pada posisi 21,5%, sementara CAR bank only berada pada 23,2%.

Fee income (tidak termasuk credit related fee) Danamon tercatat pada Rp566 miliar atau tumbuh sebesar 6% dibandingkan setahun sebelumnya. Menurutnya, pertumbuhan ini mayoritas didukung oleh kontribusi net underwriting profit Adira Insurance yang tumbuh 9% menjadi Rp252 miliar. Bancassurance fee juga tumbuh 12% menjadi Rp160 miliar.

Danamon terus meningkatkan kualitas asetnya melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko yang pruden serta proses collection dan credit recovery yang disiplin. "Total Kredit Bermasalah (non performing loans/NPL) turun 4% menjadi Rp3,8 triliun, pada saat NPL industri naik 6% dibandingkan setahun sebelumnya," terangnya.

Adapun Biaya Kredit (Cost of Credit) juga menurun 23% menjadi Rp1,7 triliun. Rasio kredit bermasalah (Gross non-performing loans) Danamon tercatat pada 3,2%, yang masih di bawah batas yang ditentukan regulator yaitu 5%.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6838 seconds (0.1#10.140)