BJB Siap Bersaing dengan Perbankan Nasional

Rabu, 26 Juli 2017 - 06:16 WIB
BJB Siap Bersaing dengan...
BJB Siap Bersaing dengan Perbankan Nasional
A A A
BANDUNG - Bank Jabar Banten (BJB) siap berkompetisi secara sehat dengan jajaran perbankan nasional menyusul semakin baiknya kinerja bank pembangunan daerah tersebut. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan, sebagai sebuah bank pembangunan daerah terbesar di Indonesia, sudah saatnya BJB bersaing dengan perbankan nasional.

"Ini semua tentu kerja keras seluruh jajaran Bank BJB. Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah, Bank BJB hadir sebagai bank daerah yang terbesar di Indonesia, di antara provinsi-provinsi lain," tutur Aher, sapaan akrab Heryawan saat membuka Business Review Kuartal II 2017 BJB di Discovery Hotel and Convention Ancol, Jakarta, Selasa (25/7/17).

Menurut Aher, persaingan BJB dengan bank daerah sudah selesai. Kini saatnya BJB berkompetisi secara sehat dan tumbuh bersama-sama perbankan nasional sebagai bagian dari kemajuan perekonomian bangsa ini.

Oleh karena itu, Aher meminta BJB lebih berperan aktif dalam meningkatkan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Jabar dan Banten khususnya. Aher menekankan, BJB harus menyentuh ekonomi masyarakat terkecil melalui pengucuran kredit mikro bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Mari kita telaah bersama peran BJB dalam kemajuan perekonominan nasional. Tidak hanya maju, tidak hanya tumbuh tapi juga bisa menghadirkan pemerataan. Oleh karena itu, perbankan harus punya peran dalam urusan pemerataan tadi selain pertumbuhan laba yang dinikmati oleh Pemprov Jabar dan Banten, stakeholder, dan keluarga besar BJB, serta seluruh masyarakat Jabar dan Banten," paparnya.

Aher juga berharap, BJB lebih mempertajam perannya dalam ekonomi kerakyatan melalui pemahaman yang baik tentang ekonomi kerakyatan itu. Menurut dia, ekonomi kerakyatan bermakna seluruh kekayaan negara yang dimiliki bisa dinikmati bersama-sama.

"Baik lembaga yang mengolahnya itu ukurannya mikro, ukurannya kecil, rendah atau bahkan ukurannya besar dan sangat besar sekalipun. Tapi keseluruhan pengolahan alam semesta, kekayaan alam, sepenuhnya diperuntukkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran bangsa kita," jelasnya.

Implementasi lain ekonomi kerakyatan bisa dilakukan melalui koperasi, sehingga dunia perbankan bisa dirasakan oleh semua kalangan, baik pengusaha besar, menengah, maupun kecil.

"Memajukan koperasi harus menjadi bagian dari misi perbankan. Koperasi tolong dicolek, tolong dilihat karena koperasi itu menjadi bagian dari cara kita meratakan pendapatan," tandasnya.

Sementara itu, Direktur Utama BJB Ahmad Irfan mengatakan, pencapaian kinerja BJB pada triwulan II 2017 cukup baik. Total kredit BJB sebesar Rp67,895 triliun atau tumbuh sebesar 12,91% year on year atau di atas rata-rata pertumbuhan industri yang hanya tumbuh 8,7%. Pertumbuhan DPK sebesar Rp79 triliun atau tumbuh sebesar 15,8% year on year atau di atas rata-rata industri sebesar 11,2%.

Sedangkan laba sebelum pajak per Juni 2017 mencapai 117,8% dari target rencana bisnis bank atau mencapai Rp1,176 triliun. Sementara NPL Juni 2017 juga berhasil ditekan hingga berada di level 1,57%, jauh lebih baik dibanding NPL industri yang saat ini tumbuh di angka 3,07%, dan total aset (belum termasuk anak perusahaan) per Juni 2017 mencapai Rp101,8 triliun atau tumbuh sebesar 12,09% year on year.

"Dapat kami sampaikan juga pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jumat 21 Juli 2017 lalu, harga saham BJBR mencapai Rp2.000 per lembar saham dimana posisi saham BJBR pada Juni 2016 lalu berada di level Rp1.125 per lembar saham, meningkat sebesar 77,7%," ungkap Irfan.

Irfan juga mengajak seluruh jajaran BJB untuk fokus dan meningkatkan kinerja di tengah gempuran para pesaing yang semakin agresif meningkatkan bisnisnya. Menurutnya, tahun ini menjadi tahun penting bagi BJB untuk membuktikan bahwa cemerlangnya kinerja BJB akan berlangsung secara berkelanjutan dan berkesinambungan.

"Selain meningkatkan volumen kredit agar margin perseroan terjaga, kami juga mengajak rekan-rekan untuk terus berkontribusi meningkatkan business income. Sudah saatnya kita memikirkan cara lain guna meningkatkan laba BJB, yakni melalui optimalisasi berbagai channel yang kita miliki, agar transaksi secara keseluruhan dapat kita tingkatkan lebih baik lagi," pungkas Irfan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1859 seconds (0.1#10.140)