Harga Minyak Belum Stabil, Industri Hulu Migas Perkuat TKDN

Selasa, 01 Agustus 2017 - 04:20 WIB
Harga Minyak Belum Stabil, Industri Hulu Migas Perkuat TKDN
Harga Minyak Belum Stabil, Industri Hulu Migas Perkuat TKDN
A A A
SURABAYA - Harga minyak mentah dunia masih belum stabil di sepanjang semester pertama tahun ini. Kondisi itu memberikan pengaruh pada kegiatan operasi hulu migas yang dituntut lebih kreatif dan mandiri. Salah satu langkah yang bisa dilakukan dengan memperkuat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Djoko Siswanto menuturkan, penguatan TKDN dalam berbagai sisi memberikan dampak yang positif bagi industri dalam negeri nantinya. Makanya Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) serta mitra kerjanya harus bisa mendukung kegiatan industri hulu migas yang dituangkan dalam komitmen terhadap kontrak kerja sama.

“Kegiatan pengadaan barang dan jasa memang dituntut untuk meningkatkan TKDN. Sehingga ada perubahan pola pemanfaatan barang atau jasa dari impor menjadi lokal,” ujar Djoko, Senin (31/7/2017).

Ia melanjutkan, SKK Migas bersama KKKS memiliki komitmen untuk menggunakan produk barang jasa dalam negeri. Namun, pihaknya juga berharap kerja sama aktif dari mitra kerja untuk mendukung melalui upaya penciptaan produk dalam negeri yang berkualitas.

“Produk dalam negeri juga banyak yang kompetitif dalam harga dan kemampuan delivery. Sehingga memaksimalkan multiplier effect dari kegiatan hulu migas,” ungkapnya.

Saat ini, katanya, hulu migas dalam kondisi serta tantangan yang cukup berat di tengah harga minyak mentah dunia yang belum stabil. Efek dominonya kegiatan operasi hulu migas harus bisa menyiasati tantangan tersebut. Salah satu contoh pengutamaan konten lokal adalah Proyek Masela yang merubah offshore menjadi onshore dalam rangka meningkatkan kemampuan lokal di Maluku.

Manager Pemberdayaan Kapasitas Nasional Bayu Murbandono menjelaskan, program-program bersama SKK Migas dan KKKS untuk mendukung kewajiban penggunaan produk dalam negeri harus dilakukan secara berkelanjutan. Salah satunya dengan program laporan bersama dan uji produk.

“Sehingga KKKS dan industri penunjang semakin yakin akan kemampuan produk dalam negeri penunjang operasi hulu migas,” jelasnya.

Bahkan, katanya, dalam kegiatan Vendor’s Day bisa memberikan banyak informasi. Kegiatan ini bisa dikembangkan di wilayah operasi hulu migas lainnya. Semua itu dilakukan untuk mencapai dan mempertahankan efisiensi dan manfaatnya dalam pengadaan barang dan jasa industri hulu migas.

“Kegiatan yang dilakukan rutin tiap tahun ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan baru untuk mitra kerja KKKS dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa hulu migas terutama yang terkait dengan regulasi yang berlaku,” ucapnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2521 seconds (0.1#10.140)