Tarif Kapal Pesiar Didiskon, Targetkan Devisa USD480 Juta
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menargetkan, akan ada tambahan devisa yang masuk ke Indonesia sebesar USD480 juta. Hal ini seiring keputusan pemerintah memberikan diskon tarif kapal pesiar (cruise) yang bersandar di pelabuhan di Indonesia sebesar 50%, dari USD40 ribu hingga USD50 ribu menjadi USD20 ribu.
Dia mengungkapkan, dengan adanya diskon tarif tersebut, maka jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang akan masuk ke Indonesia mencapai 400 ribu wisman. Sebelumnya, jumlah wisman yang masuk melalui jalur laut hanya sekitar 200 ribu wisman.
(Baca Juga: Genjot Wisman, Tarif Bersandar Kapal Pesiar Diskon 50%)
"Jadi, untuk 400 ribu wisman sangat mudah. Dan itu bukan Kemenpar yang hebat, tapi memang potensinya yang besar. Potensinya sampai tiga juta, dan kita hanya dapat 200 ribu," katanya di Gedung Kemenko bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (1/8/2017).
Arief menerangkan, satu orang wisman diperkirakan akan menghabiskan sekitar USD1.200 per satu kali kunjungan. Sehingga, Indonesia akan meraih devisa sekitar USD480 juta jika target 400 ribu wisman tercapai.
"Total cara menghitungnya mudah. 200 ribu dikalikan kalau dengan USD1.000 berarti USD200 juta. Ini dikalikan dengan USD1.200, satu orang spending USD1.200," imbuh dia.
Sementara, jumlah kapal pesiar yang masuk ke Indonesia tahun depan diharapkan mencapai 400 unit. Pelabuhan di Indonesia sendiri mampu menampung kapal pesiar yang memiliki kapasitas hingga 6.500 penumpang.
"Ya 400 cruise. Yang tertinggi akan datang itu 6.500 GT. Kira-kira 5.000 penumpang dan 1.500 kru," katanya.
Sekadar informasi, terdapat lima pelabuhan yang dikembangkan menjadi pelabuhan kapal pesiar di Indonesia, yakni Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Benoa, dan Pelabuhan Soekarno-Hatta di Makassar. Lima pelabuhan tersebut memberlakukan diskon tarif 50% untuk kapal pesiar.
Dia mengungkapkan, dengan adanya diskon tarif tersebut, maka jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang akan masuk ke Indonesia mencapai 400 ribu wisman. Sebelumnya, jumlah wisman yang masuk melalui jalur laut hanya sekitar 200 ribu wisman.
(Baca Juga: Genjot Wisman, Tarif Bersandar Kapal Pesiar Diskon 50%)
"Jadi, untuk 400 ribu wisman sangat mudah. Dan itu bukan Kemenpar yang hebat, tapi memang potensinya yang besar. Potensinya sampai tiga juta, dan kita hanya dapat 200 ribu," katanya di Gedung Kemenko bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (1/8/2017).
Arief menerangkan, satu orang wisman diperkirakan akan menghabiskan sekitar USD1.200 per satu kali kunjungan. Sehingga, Indonesia akan meraih devisa sekitar USD480 juta jika target 400 ribu wisman tercapai.
"Total cara menghitungnya mudah. 200 ribu dikalikan kalau dengan USD1.000 berarti USD200 juta. Ini dikalikan dengan USD1.200, satu orang spending USD1.200," imbuh dia.
Sementara, jumlah kapal pesiar yang masuk ke Indonesia tahun depan diharapkan mencapai 400 unit. Pelabuhan di Indonesia sendiri mampu menampung kapal pesiar yang memiliki kapasitas hingga 6.500 penumpang.
"Ya 400 cruise. Yang tertinggi akan datang itu 6.500 GT. Kira-kira 5.000 penumpang dan 1.500 kru," katanya.
Sekadar informasi, terdapat lima pelabuhan yang dikembangkan menjadi pelabuhan kapal pesiar di Indonesia, yakni Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Benoa, dan Pelabuhan Soekarno-Hatta di Makassar. Lima pelabuhan tersebut memberlakukan diskon tarif 50% untuk kapal pesiar.
(izz)