Selain Minyak, Luhut ke Iran Bahas Kerja Sama Listrik
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kunjungan kerjanya ke Iran, merupakan tugas dari Presiden Joko Widodo. Yaitu melakukan kerja sama bisnis dengan menggarap dua proyek lapangan minyak dan listrik di Negeri Mullah.
Selain rencana PT Pertamina (Persero) mengelola dua lapangan minyak di Iran, yakni Lapangan Ab-Teymour dan Mansouri, juga proyek listrik, dimana mereka berencana investasi di Indonesia.
"Sebenarnya tugas yang diberikan Presiden Jokowi adalah menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru, Hassan Rouhani," terangnya di Jakarta, Jumat (4/8/2017). Baca Juga: Bahas Minyak, Luhut dan Arcandra Temui Presiden Hassan Rouhani
Karena Indonesia menganut politik bebas aktif dan bersahabat dengan negara-negara di dunia, kunjungan ini juga dimanfaatkan untuk kerja sama bidang ekonomi. Karena itu, kata Luhut, Indonesia mengajak kerja sama untuk mengelola lapangan minyak di Iran dan investasi listrik di Indonesia.
Menurut dia, sejatinya pembicaraan ini sudah lama dilakukan, terutama proyek minyak. Namun masih on-off, artinya belum ada kejelasan lanjutan kerja samanya. Maka itu, pihaknya bertugas untuk memperjelas kerja sama ini.
Dan untuk proyek listrik juga tidak kalah pentingnya. Sebab proyek ini berkaitan dengan investasi Iran di Indonesia. "Iran akan membuat pabrik turbinnya di Indonesia, yang punya Siemens dengan biaya lebih murah 40%-60%. Makanya kami bahas soal pembangunan pabrik di Indonesia," pungkasnya.
Selain rencana PT Pertamina (Persero) mengelola dua lapangan minyak di Iran, yakni Lapangan Ab-Teymour dan Mansouri, juga proyek listrik, dimana mereka berencana investasi di Indonesia.
"Sebenarnya tugas yang diberikan Presiden Jokowi adalah menghadiri pelantikan Presiden Iran yang baru, Hassan Rouhani," terangnya di Jakarta, Jumat (4/8/2017). Baca Juga: Bahas Minyak, Luhut dan Arcandra Temui Presiden Hassan Rouhani
Karena Indonesia menganut politik bebas aktif dan bersahabat dengan negara-negara di dunia, kunjungan ini juga dimanfaatkan untuk kerja sama bidang ekonomi. Karena itu, kata Luhut, Indonesia mengajak kerja sama untuk mengelola lapangan minyak di Iran dan investasi listrik di Indonesia.
Menurut dia, sejatinya pembicaraan ini sudah lama dilakukan, terutama proyek minyak. Namun masih on-off, artinya belum ada kejelasan lanjutan kerja samanya. Maka itu, pihaknya bertugas untuk memperjelas kerja sama ini.
Dan untuk proyek listrik juga tidak kalah pentingnya. Sebab proyek ini berkaitan dengan investasi Iran di Indonesia. "Iran akan membuat pabrik turbinnya di Indonesia, yang punya Siemens dengan biaya lebih murah 40%-60%. Makanya kami bahas soal pembangunan pabrik di Indonesia," pungkasnya.
(ven)