HT: Visi Perusahaan Harus Dibarengi Implementasi dan Inovasi
A
A
A
JAKARTA - Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengemukakan, visi yang kuat tidak menjamin sebuah perusahaan bisa tumbuh dengan baik di industrinya, namun harus dibarengi implementasi berkualitas dan cepat. Di sisi lain, di lingkungan yang sangat kompetitif inovasi harus terus menerus dilakukan sesuai dengan perkembangan zaman, tidak status quo dan masuk ke zona nyaman.
“Segala sesuatu harus dimulai visi, implementasinya berkualitas dan cepat karena kita hidup di lingkungan yang kompetitif,” ujar HT, saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) MNC Sky Vision 2017 di Wisma Indovision 2, Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Dia menceritakan tentang beberapa perusahaan besar namun akhirnya masuk zona nyaman, berhenti berinovasi dan akhirnya produknya kini tak lagi ditemui di pasaran. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan yang semakin berkibar dengan fighting spirit tinggi terus melakukan inovasi, tidak status quo berhasil menjadi pemimpin pasar.
"Jangan status quo. Apapun yang kita hadapi dalam hidup, organisasi, kerja, kalau belum maksimal harus diubah," terangnya.
Menurut HT, apapun bisa terjadi asalkan mau berusaha dan bekerja. "Tidak ada yang tidak mungkin kalau masih dalam batas kemampuan manusia. It's all about mindset," ucapnya, seraya menyebutkan mindset yang keliru akan membuat langkah seseorang keliru.
Dia pun berbagi pengalamannya bagaimana menananamkan mindset dalam diri. Misalnya, mindset untuk terus produktif, yaitu bisa mengerjakan banyak hal dalam waktu yang singkat dan menghasilkan.
Salah satu konsekuensinya adalah memiliki stamina yang tinggi. Untuk stamina tersebut dibutuhkan pola hidup sehat yang menjadi kebiasaan, rutinitas. Untuk menjaga stamina sendiri, HT biasa berlari hingga 8-10 kilometer setiap hari, dilanjutkan angkat beban atau olahraga lainnya. "Kalau bangun pagi, mindset saya langsung olahraga dan itu tertanam di sini," kata HT.
Dalam bekerja, lanjut Ketua Umum DPP Partai Perindo ini, perlu menekankan produktivitas. Hal itu tidak terlepas dari dukungan stamina yang prima. Olahraga yang rutin dilakukannya setiap pagi bukan hanya membuat tubuhnya tetap bugar, tetapi juga pikirannya segar sehingga bisa semangat bekerja.
Pria yang telah mengajar sejak dibangku kuliah, dan hingga kini sudah mengajar di lebih 170 perguruan tinggi tersebut mencontohkan tentang perubahan. Bagaimana dia mengubah mindset-nya dari anak muda yang bandel menjadi anak muda yang sangat rajin, lulus cum laude.
Semasa duduk di bangku SMA, dia sempat bandel hingga pernah drop out dari sekolah. Namun dia berubah, menjadi sangat rajin. Perubahan itu pun tidak mudah dilakukannya. Mulai dari belajar sambil berdiri, hingga mengoleskan matanya dengan balsem dilakukan agar tidak mengantuk saat belajar. Hingga akhirnya terbiasa dan dia menjadi sangat rajin. Saat duduk dibangku kuliah pun dia belajar hingga dini hari di perpustakaan kampus.
Kini, kebiasaan rajin dan produktif tersebut terus terbawa. Dia merintis usahanya dari bawah dari tanpa karyawan dan hingga saat ini telah memiliki lebih dari 100 perusahaan dengan 37.000 karyawan dan terus bertambah 2.000 karyawan setiap tahunnya. Sampai saat ini, HT menghabiskan sekitar 18 jam per hari dalam bekerja.
Pria asal Surabaya, Jawa Timur ini mengungkapkan kesuksesan ada di tangan Tuhan. Tetapi seseorang tidak akan pernah mencapai kesuksesan kalau hanya berdiam diri tanpa usaha atau bekerja. HT pun berpesan agar Rakornas bisa menghasilkan rumusan-rumusan yang bisa digunakan dalam bekerja bersama ke depan.
Direktur PT Global Mediacom Tbk, Indra Pudjiastuti Prastomiyono mengatakan, sebagai market leader Indovision akan terus berinovasi. “Starategi dari hasil Rakornas ini diharapkan akan memberikan kebijakan-kebijakan baru, serta terobosan-terobosan,” ujarnya.
“Segala sesuatu harus dimulai visi, implementasinya berkualitas dan cepat karena kita hidup di lingkungan yang kompetitif,” ujar HT, saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) MNC Sky Vision 2017 di Wisma Indovision 2, Jakarta, Selasa (8/8/2017).
Dia menceritakan tentang beberapa perusahaan besar namun akhirnya masuk zona nyaman, berhenti berinovasi dan akhirnya produknya kini tak lagi ditemui di pasaran. Sebaliknya, perusahaan-perusahaan yang semakin berkibar dengan fighting spirit tinggi terus melakukan inovasi, tidak status quo berhasil menjadi pemimpin pasar.
"Jangan status quo. Apapun yang kita hadapi dalam hidup, organisasi, kerja, kalau belum maksimal harus diubah," terangnya.
Menurut HT, apapun bisa terjadi asalkan mau berusaha dan bekerja. "Tidak ada yang tidak mungkin kalau masih dalam batas kemampuan manusia. It's all about mindset," ucapnya, seraya menyebutkan mindset yang keliru akan membuat langkah seseorang keliru.
Dia pun berbagi pengalamannya bagaimana menananamkan mindset dalam diri. Misalnya, mindset untuk terus produktif, yaitu bisa mengerjakan banyak hal dalam waktu yang singkat dan menghasilkan.
Salah satu konsekuensinya adalah memiliki stamina yang tinggi. Untuk stamina tersebut dibutuhkan pola hidup sehat yang menjadi kebiasaan, rutinitas. Untuk menjaga stamina sendiri, HT biasa berlari hingga 8-10 kilometer setiap hari, dilanjutkan angkat beban atau olahraga lainnya. "Kalau bangun pagi, mindset saya langsung olahraga dan itu tertanam di sini," kata HT.
Dalam bekerja, lanjut Ketua Umum DPP Partai Perindo ini, perlu menekankan produktivitas. Hal itu tidak terlepas dari dukungan stamina yang prima. Olahraga yang rutin dilakukannya setiap pagi bukan hanya membuat tubuhnya tetap bugar, tetapi juga pikirannya segar sehingga bisa semangat bekerja.
Pria yang telah mengajar sejak dibangku kuliah, dan hingga kini sudah mengajar di lebih 170 perguruan tinggi tersebut mencontohkan tentang perubahan. Bagaimana dia mengubah mindset-nya dari anak muda yang bandel menjadi anak muda yang sangat rajin, lulus cum laude.
Semasa duduk di bangku SMA, dia sempat bandel hingga pernah drop out dari sekolah. Namun dia berubah, menjadi sangat rajin. Perubahan itu pun tidak mudah dilakukannya. Mulai dari belajar sambil berdiri, hingga mengoleskan matanya dengan balsem dilakukan agar tidak mengantuk saat belajar. Hingga akhirnya terbiasa dan dia menjadi sangat rajin. Saat duduk dibangku kuliah pun dia belajar hingga dini hari di perpustakaan kampus.
Kini, kebiasaan rajin dan produktif tersebut terus terbawa. Dia merintis usahanya dari bawah dari tanpa karyawan dan hingga saat ini telah memiliki lebih dari 100 perusahaan dengan 37.000 karyawan dan terus bertambah 2.000 karyawan setiap tahunnya. Sampai saat ini, HT menghabiskan sekitar 18 jam per hari dalam bekerja.
Pria asal Surabaya, Jawa Timur ini mengungkapkan kesuksesan ada di tangan Tuhan. Tetapi seseorang tidak akan pernah mencapai kesuksesan kalau hanya berdiam diri tanpa usaha atau bekerja. HT pun berpesan agar Rakornas bisa menghasilkan rumusan-rumusan yang bisa digunakan dalam bekerja bersama ke depan.
Direktur PT Global Mediacom Tbk, Indra Pudjiastuti Prastomiyono mengatakan, sebagai market leader Indovision akan terus berinovasi. “Starategi dari hasil Rakornas ini diharapkan akan memberikan kebijakan-kebijakan baru, serta terobosan-terobosan,” ujarnya.
(dmd)