Survei BI: Inflasi Pekan Pertama Agustus 2017 di Level 0,02%
Survei BI: Inflasi Pekan Pertama Agustus 2017 di Level 0,02%
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa, untuk inflasi minggu pertama bulan Agustus 2017 mencapai 0,02%. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menerangkan angka inflasi di minggu pertama Agustus sangat baik untuk menunjang keseluruhan bulan.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) sudah mengumumkan data perekonomian sepanjang Juli 2017, inflasi sebesar 0,22%. Adapun inflasi pada tahun kalender 2,60% dengan inflasi tahun ke tahun 3,88%.
"Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) kami sudah lakukan survey, dan hasilnya pada minggu pertama Agustus inflasi Indonesia di 0,02%. Jadi terkendali. Itu month to month-nya," ujarnya di kantornya, Jakarta, Rabu (9/8/2017).
Menurut Agus, dalam proyeksi BI untuk laju inflasi hingga akhir 2017 tetap akan terjaga atau berada di kisaran 4% plus minus 1%. Hal ini berpatokan dari rencana pemerintah yang tidak akan melakukan penyesuaian harga LPG gas 3 kilogram (kg) dan harga-harga dari komoditi yang dikendalikan pemerintah.
Selain itu sampai akhir 2017 juga tidak dilakukan penyesuaian subsidi untuk listrik. Dengan demikian, maka tidak ada kenaikan harga yang tidak terlalu pengaruh pada inflasi. "Maka itu menunjukkan bahwa inflasi akan terjaga. Kita yakin inflasi berada di 4% plus minus 1%. Untuk tahun depan, kami menargetkan inflasinya berada di 3,5%," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) sudah mengumumkan data perekonomian sepanjang Juli 2017, inflasi sebesar 0,22%. Adapun inflasi pada tahun kalender 2,60% dengan inflasi tahun ke tahun 3,88%.
"Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) kami sudah lakukan survey, dan hasilnya pada minggu pertama Agustus inflasi Indonesia di 0,02%. Jadi terkendali. Itu month to month-nya," ujarnya di kantornya, Jakarta, Rabu (9/8/2017).
Menurut Agus, dalam proyeksi BI untuk laju inflasi hingga akhir 2017 tetap akan terjaga atau berada di kisaran 4% plus minus 1%. Hal ini berpatokan dari rencana pemerintah yang tidak akan melakukan penyesuaian harga LPG gas 3 kilogram (kg) dan harga-harga dari komoditi yang dikendalikan pemerintah.
Selain itu sampai akhir 2017 juga tidak dilakukan penyesuaian subsidi untuk listrik. Dengan demikian, maka tidak ada kenaikan harga yang tidak terlalu pengaruh pada inflasi. "Maka itu menunjukkan bahwa inflasi akan terjaga. Kita yakin inflasi berada di 4% plus minus 1%. Untuk tahun depan, kami menargetkan inflasinya berada di 3,5%," pungkasnya.
(akr)
Explore More