Pertagas Kebut Proyek Pipa Gas Gresik-Semarang

Kamis, 10 Agustus 2017 - 16:53 WIB
Pertagas Kebut Proyek Pipa Gas Gresik-Semarang
Pertagas Kebut Proyek Pipa Gas Gresik-Semarang
A A A
JAKARTA - PT Pertamina Gas (Pertagas) terus menggenjot penyelesaian pembangunan pipa gas open access ruas Gresik-Semarang. Hal ini demi menjamin ketersediaan energi di pulau Jawa. Presiden Direktur Pertagas, Suko Hartono mengungkapkan, pipa berdiameter 28 inchi sepanjang 267 Km dari Tambak Lorok, Semarang, Jawa Tengah hingga Gresik, Jawa Timur ini, ditargetkan selesai pada pertengahan 2018.

Pipa yang dibangun sejak tahun 2015 tersebut, saat ini progres konstruksinya telah mencapai 84% dengan estimasi total nilai investasi sebesar USD250 juta. Pipa gas Gresik-Semarang nantinya akan menyalurkan gas dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) milik PT Pertamina EP Cepu ke PLN Gresik dengan volume sebesar 100 MMSCFD.

Pengaliran tersebut akan dimulai pada 2020, sesuai Head of Agreement (HOA) yang telah ditandatangani oleh PT Pertamina (Persero) dengan PLN pada Selasa (8/8) di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Pertagas pastikan pembangunan pipa gas Gresik-Semarang akan selesai sebelum Lapangan JTB onstream," ungkapnya dalam rilis di Jakarta, Kamis (10/8/2017).

Lebih lanjut Suko menjelaskan, kedepannya pipa gas Gresik-Semarang tidak hanya akan menyalurkan gas untuk kebutuhan pembangkit listrik PLN, juga untuk industri pupuk dan industri lainnya.

"Pipa ini akan jadi infrastruktur gas utama di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang nantinya akan terkoneksi dengan jaringan pipa distribusi Pertagas," jelas Suko.

Pada 2018 Pertagas akan segera membangun pipa gas distribusi untuk kebutuhan industri di kedua provinsi tersebut dengan estimasi investasi sebesar USD2,8 juta untuk penyaluran gas sebesar 40 MMSCFD.

Masih menurut Suko, Pertagas akan memastikan ketersediaan energi yang merata untuk berbagai wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Hal ini diharapkan dapat mendukung peningkatan perekonomian sekaligus meningkatkan daya saing industri di kedua wilayah tersebut," tutupnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.6070 seconds (0.1#10.140)