Luhut Rayu Singapura Investasi di Tanah Air
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan tengah melakukan kunjungan kerja ke Singapura. Dalam kegiatan tersebut, Menko Luhut tidak hanya berfokus pada kerja sama pemerintah (government to government/G to G) tapi juga investasi.
Dia mengatakan, Indonesia membuka kemungkinan terjalinnya Public Private Partnership (PPP) ataupun memfasilitasi kerja sama bisnis (business to business/B to B) dengan perusahaan Indonesia.
“Kita harus catat bahwa ekonomi Indonesia terus berjalan dengan baik hingga saat ini karena didukung oleh beberapa faktor. Tahun 2016, Singapura merupakan mitra dagang terbesar keempat di Indonesia dan sekaligus menjadi investor asing terbesar pertama,” ujar Menko Luhut kepada 100 orang investor yang menghadiri acara Indonesia’s Mid-term Investment and Infrastructure Review and Dialogue di Pan Pacific Hotel, Singapura, seperti dalam rilisnya di Jakarta, Sabtu (12/8/2017).
Dia juga menekankan bahwa ekonomi Indonesia saat ini semakin membaik. Proses pembuatan keputusan pemerintah pun dilakukan lebih cepat. Untuk itu, pemerintah Indonesia mengundang investor asing untuk menanamkan investasinya di Indonesia.
“Saya akan menjamin kepastian keamanan bagi para investor, jika ada yang menghambat laporkan kepada saya," tegas Luhut.
Dalam kedua agenda di atas, Menko Luhut didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Direktur Utama PLN, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Kepala Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BPODT), Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Ketua Pokja Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kementerian Pariwisata, dan Direktur Utama PT Jababeka Tbk.
Dia mengatakan, Indonesia membuka kemungkinan terjalinnya Public Private Partnership (PPP) ataupun memfasilitasi kerja sama bisnis (business to business/B to B) dengan perusahaan Indonesia.
“Kita harus catat bahwa ekonomi Indonesia terus berjalan dengan baik hingga saat ini karena didukung oleh beberapa faktor. Tahun 2016, Singapura merupakan mitra dagang terbesar keempat di Indonesia dan sekaligus menjadi investor asing terbesar pertama,” ujar Menko Luhut kepada 100 orang investor yang menghadiri acara Indonesia’s Mid-term Investment and Infrastructure Review and Dialogue di Pan Pacific Hotel, Singapura, seperti dalam rilisnya di Jakarta, Sabtu (12/8/2017).
Dia juga menekankan bahwa ekonomi Indonesia saat ini semakin membaik. Proses pembuatan keputusan pemerintah pun dilakukan lebih cepat. Untuk itu, pemerintah Indonesia mengundang investor asing untuk menanamkan investasinya di Indonesia.
“Saya akan menjamin kepastian keamanan bagi para investor, jika ada yang menghambat laporkan kepada saya," tegas Luhut.
Dalam kedua agenda di atas, Menko Luhut didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Direktur Utama PLN, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Kepala Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BPODT), Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Ketua Pokja Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Kementerian Pariwisata, dan Direktur Utama PT Jababeka Tbk.
(dmd)