Cari di Google, Darmin dan Sri Mulyani Bingung Arti Banteng Wulung
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, dirinya dan Menteri Keuangan Sri Mulyani bingung dengan arti Banteng Wulung yang baru saja diresmikan sebagai simbol Bursa Efek Indonesia (BEI). Bahkan keduanya sampai harus cari makna tersebut di situs pencarian Google.
Setelah ketemu di Google, Darmin dan Sri Mulyani pun masih kebingungan. Sebab arti kata 'Wulung' beda-beda, antara satu daerah dengan daerah lain.
"Wulung itu apa sih artinya, Bu Sri Mulyani buka Google, ternyata dari Bahasa Jawa sedikit beda artinya dengan Bahasa Sunda, Bahasa Banten lain lagi. Jadi, kalau pake bahasa Wulung yang mana, tolong dijelaskan panitia. Saya tidak kompeten menafsirkan," ujarnya di Jakarta, Minggu (13/8/2017).
(Baca Juga: Banteng Wulung Jadi Simbol Bursa Efek Indonesia
Di tempat yang sama, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan, Banteng Wulung merupakan simbol bullish di pasar modal. Ini berlaku di banyak negara selain Indonesia. "Banteng Wulung ikon bullish tak hanya di Indonesia, tapi di negara lain," katanya.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio menjelaskan, simbol banteng merupakan wujud perubahan ke arah perekonomian yang lebih baik. Salah satunya didorong oleh peningkatan kinerja pasar modal.
"Banteng metamorfosa penguatan pasar saham akan keyakinan pertumbuhan ekonomi lebih baik. Patung ini ambil tema banteng yang memiliki warna hitam kuat perkasa," pungkasnya.
Setelah ketemu di Google, Darmin dan Sri Mulyani pun masih kebingungan. Sebab arti kata 'Wulung' beda-beda, antara satu daerah dengan daerah lain.
"Wulung itu apa sih artinya, Bu Sri Mulyani buka Google, ternyata dari Bahasa Jawa sedikit beda artinya dengan Bahasa Sunda, Bahasa Banten lain lagi. Jadi, kalau pake bahasa Wulung yang mana, tolong dijelaskan panitia. Saya tidak kompeten menafsirkan," ujarnya di Jakarta, Minggu (13/8/2017).
(Baca Juga: Banteng Wulung Jadi Simbol Bursa Efek Indonesia
Di tempat yang sama, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyampaikan, Banteng Wulung merupakan simbol bullish di pasar modal. Ini berlaku di banyak negara selain Indonesia. "Banteng Wulung ikon bullish tak hanya di Indonesia, tapi di negara lain," katanya.
Direktur Utama BEI Tito Sulistio menjelaskan, simbol banteng merupakan wujud perubahan ke arah perekonomian yang lebih baik. Salah satunya didorong oleh peningkatan kinerja pasar modal.
"Banteng metamorfosa penguatan pasar saham akan keyakinan pertumbuhan ekonomi lebih baik. Patung ini ambil tema banteng yang memiliki warna hitam kuat perkasa," pungkasnya.
(dmd)