Industri Migas Turun Jadi Ancaman Ekonomi Nasional

Selasa, 15 Agustus 2017 - 21:03 WIB
Industri Migas Turun Jadi Ancaman Ekonomi Nasional
Industri Migas Turun Jadi Ancaman Ekonomi Nasional
A A A
JAKARTA - Ekonomi Energi UGM, Fahmy Radhi mengatakan, jika industri minyak dan gas (migas) terus mengalami penurunan, maka ekonomi nasional bisa terganggu. Karena itu, pemerintah harus mendorong investor baru untuk menggarap kilang migas baru.

Menurutnya, sektor industri migas membutuhkan dana besar untuk memenuhinya. Sebab, penggunaan bahan bakar minyak (BBM) terus meningkat, sisi lain industri migas cenderung turun terus.

"Sementara peraturan yang dikeluarkan Menteri ESDM bukannya mendorong investor eksplorasi di lahan migas yang baru, justru menghambat. Kalau itu terus dilakukan maka peoduksi kita makin lama makin habis. Dan akan tergantung impor migas," kata Fahmy di Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Apalagi, jika pelaksanaan Euro 4 bakal dilaksanakan tahun depan. Berarti ketersediaan minyak harus dipenuhi. Padahal, semua kilang Indonesia tidak mampu menyediakan minyak untuk program Euro 4.

"Kecuali membangun kilang baru. Nah, membangun kilang baru hampir tidak ada kecuali memaksimalkan kilang yang sudah ada," tutur dia.

Karena itu, lanjut dia, Indonesia tidak bisa berharap banyak lagi pada sektor pendapatannya dari minyak. Padahal cadangan minyak Indonesia masih banyak, tetapi tidak ada yang melakukan eksplorasi, karena sistem investasi migas tidak kondusif.

Selain itu, hasil kajian menyebutkan, ada upaya sistemik menghancurkan industri migas yang dilakukan mafia migas. Yaitu, menghalangi pembangunan kilang baru.

"Misalnya ada mafia migas yang bermain di Pertamina. Bila ada yang invetasi kilang baru, dihadang di Kementerian Keuangan. Bila Kementerian Keuangan lokos dicegat di Kementerian Perekonomian," tutur Fahmy.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8596 seconds (0.1#10.140)