Pendapatan Pertamina Tumbuh 19% Menjadi Rp266,5 Triliun
Rabu, 16 Agustus 2017 - 13:20 WIB
Pendapatan Pertamina Tumbuh 19% Menjadi Rp266,5 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) pada semester I/2017 meraih pendapatan sebesar USD20,5 miliar atau sekitar Rp266,5 triliun (kurs Rp13.000/USD), tumbuh 19% dibanding semester pertama tahun lalu sebesar USD17,2 miliar.
Sementara, harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP) sebesar USD48,9 per barel sepanjang semester I/2017 atau naik 35% dibanding periode sama tahun lalu.
"Pada semester I/2017, kondisi lingkungan eksternal masih sangat volatile dengan tren harga minyak dunia terus meningkat," ujar Dirut Pertamina Elia Massa Manik di Jakarata, Rabu (16/8/2017).
Menurutnya, satu sisi naiknya harga minyak mentah telah menjadi insentif bagi bisnis hulu. Namun, kenaikan harga minyak mentah tersebut juga berpengaruh pada peningkatan beban pokok penjualan. "Kendati secara operasional sektor riil juga tumbuh positif," katanya.
Sementara, laba bersih Pertamina pada semester I/2017 tercatat USD1,4 miliar atau turun 24% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sejumlah kinerja operasional menunjukkan pertumbuhan menggembirakan dibanding tahun lalu.
"Di sektor hulu produksi minyak dan gas bumi mengalami kenaikan 8% menjadi 692 ribu barel setara minyak perhati (MBOEPD) sepanjang semester I/2017," kata Elia.
Dia menjelaskan, produksi minyak perseroan meningkat 12% menjadi sebesar 343 MBOPD pada semester I/2017. Adapun gas bumi naik 4% sebsar 2.022 juta kaki kubik per hari (MMsCFD) pada semester I/2017 dibanding semester sama tahun lalu.
Sementara, harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP) sebesar USD48,9 per barel sepanjang semester I/2017 atau naik 35% dibanding periode sama tahun lalu.
"Pada semester I/2017, kondisi lingkungan eksternal masih sangat volatile dengan tren harga minyak dunia terus meningkat," ujar Dirut Pertamina Elia Massa Manik di Jakarata, Rabu (16/8/2017).
Menurutnya, satu sisi naiknya harga minyak mentah telah menjadi insentif bagi bisnis hulu. Namun, kenaikan harga minyak mentah tersebut juga berpengaruh pada peningkatan beban pokok penjualan. "Kendati secara operasional sektor riil juga tumbuh positif," katanya.
Sementara, laba bersih Pertamina pada semester I/2017 tercatat USD1,4 miliar atau turun 24% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sejumlah kinerja operasional menunjukkan pertumbuhan menggembirakan dibanding tahun lalu.
"Di sektor hulu produksi minyak dan gas bumi mengalami kenaikan 8% menjadi 692 ribu barel setara minyak perhati (MBOEPD) sepanjang semester I/2017," kata Elia.
Dia menjelaskan, produksi minyak perseroan meningkat 12% menjadi sebesar 343 MBOPD pada semester I/2017. Adapun gas bumi naik 4% sebsar 2.022 juta kaki kubik per hari (MMsCFD) pada semester I/2017 dibanding semester sama tahun lalu.
(izz)
