IKM Didorong Jadi Pemain Besar Pasar Online

Selasa, 22 Agustus 2017 - 10:32 WIB
IKM Didorong Jadi Pemain...
IKM Didorong Jadi Pemain Besar Pasar Online
A A A
JAKARTA - AKARTA - Pemerintah mendorong Industri Kecil Menengah (IKM) melakukan inovasi mengikuti tren perkembangan pasar global. Di tengah perkembangan era digital yang begitu pesat, diikuti perubahan gaya konsumen sejatinya jadi peluang bagi usaha kecil untuk melebarkan pasar.

"Dengan perkembangan teknologi dan kecenderungan masyarakat yang semakin menggemari online market, maka peluang untuk meningkatkan pemasaran industri furniture juga semakin meningkat. Oleh sebab itu pemerintah juga berupaya mendorong para pelaku usaha industri kecil maupun menengah untuk memasuki online market, bekerjasama dengan situs jual beli online yang sudah ada di Indonesia," kata Direktur IKM Pangan, Barang Dari Kayu dan Furnitur (PBKF), Sudarto dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (22/8/2017).

Secara global lanjut Sudarto, nilai ekspor industri furniture dan kerajinan mencapai USD 440 miliar pada tahun 2013. Berdasarkan total nilai ekspor tersebut, Indonesia baru menikmati 1% saja. Menurutnya Indonesia tertinggal dari Brasil, Vietnam, dan Polandia yang masing-masing menyumbang 2%, apalagi China yang menyumbang 31% produksi furniture dunia di tahun 2011.

Ia menambahkan seharusnya dengan keunggulan bahan baku dan budaya yang dimiliki Indonesia, industri furniture Tanah Air bisa memainkan peran lebih besar di pasar global. Selama terang Ia, industri furniture berperan penting bagi perekonomian Indonesia, selain merupakan industri padat karya dengan 4 juta orang yang mengandalkan industri ini sebagai andalan sumber penghasilan, industri ini menyumbangkan penghasilan devisa sebesar USD1,76 miliar (2011) dan USD1,83 miliar (2012) dan USD1,81 miliar (2013).

"Kami yakin selain pasar ekspor, pasar dalam negeri seperti perhotelan, tempat wisata, instansi pemerintah dan sekolah merupakan pasar furniture dari kayu maupun rotan yang potensial untuk digarap secara lebih serius," tambahnya.

Selanjutnya pemerintah juga memiliki e-Smart IKM, sistem ini merupakan sistem database IKM yang tersaji dalam profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang ada. "Data dari e-Smart IKM akan menjadi bahan analisa pembuatan kebijakan pembinaan IKM. Melalui e-Smart IKM diharapkan akan diketahui kebutuhan pembinaan IKM dan respon kebijakan yang dibutuhkan," pungkas dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5216 seconds (0.1#10.140)