Sambut IMF-World Bank, Infrastruktur di Bali Digenjot
A
A
A
BALI - Indonesia akan menjadi tuan rumah International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB) Annual Meeting 2018 yang akan digelar pada Oktober di Nusa Dua, Bali. Acara yang akan digelar selama hampir sepekan ini, akan banyak sesi yang dilakukan negara-negara peserta.
Kepala Task Force IMF-WB Annual Meeting 2018 BI, Peter Jacobs mengungkapkan, perhelatan ini bukan hanya milik WB dan IMF namun semua yang mengadakan event tersebut. Maka, tidak heran jika akan ada ribuan sesi pertemuan.
"Jumlah pertemuannya bisa lebih dari 2.000 sesi. Tapi ada yang bilang bisa lebih dari 3.000 event. Tidak hanya itu, akan ada pertemuan kecil juga. Karena yang hadir, berasal dari 189 negara anggota dari WB dan IMF," kata Peter di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/8/2017).
Sebanyak 189 negara tersebut akan hadir ke Indonesia dengan membawa rombongannya sendiri yang utamanya menjadi delegasi, dari gubernur bank sentral serta Menteri Keuangan. Sehingga, banyak yang ingin memanfaatkan bertemu dengan negara lain.
Peter mengatakan, infrastruktur di Bali akan dimaksimalkan untuk menunjang event tersebut. Misalnya dari kesiapan airport Ngurah Rai yang diperkirakan akan menampung banyak pesawat terbang pribadi, bahkan pesawat jet pribadi yang biasa digunakan untuk pertemuan kenegaraan
"Selain kita pastikan untuk bandara Ngurah Rai, pertemuan ini juga harus didukung infrastruktur yang bagus. Misalnya, sistem wifi yang harus bisa menampung 10 ribu orang secara simultan dengan bersamaan," imbuhnya.
Dia menegaskan, adanya pembangunan maksimal infrastruktur di Bali ini untuk kepentingan negara Indonesia. "Malah kita juga bisa cerita manfaatnya dari pertemuan ini. Jadi, kalau semua datang, CEO, penusaha, lembaga keuangan datang, manfaatnya besar. Bukan pada saat pas mereka datang saja, tapi juga pas sudah beresnya," katanya.
Kepala Task Force IMF-WB Annual Meeting 2018 BI, Peter Jacobs mengungkapkan, perhelatan ini bukan hanya milik WB dan IMF namun semua yang mengadakan event tersebut. Maka, tidak heran jika akan ada ribuan sesi pertemuan.
"Jumlah pertemuannya bisa lebih dari 2.000 sesi. Tapi ada yang bilang bisa lebih dari 3.000 event. Tidak hanya itu, akan ada pertemuan kecil juga. Karena yang hadir, berasal dari 189 negara anggota dari WB dan IMF," kata Peter di Nusa Dua, Bali, Kamis (24/8/2017).
Sebanyak 189 negara tersebut akan hadir ke Indonesia dengan membawa rombongannya sendiri yang utamanya menjadi delegasi, dari gubernur bank sentral serta Menteri Keuangan. Sehingga, banyak yang ingin memanfaatkan bertemu dengan negara lain.
Peter mengatakan, infrastruktur di Bali akan dimaksimalkan untuk menunjang event tersebut. Misalnya dari kesiapan airport Ngurah Rai yang diperkirakan akan menampung banyak pesawat terbang pribadi, bahkan pesawat jet pribadi yang biasa digunakan untuk pertemuan kenegaraan
"Selain kita pastikan untuk bandara Ngurah Rai, pertemuan ini juga harus didukung infrastruktur yang bagus. Misalnya, sistem wifi yang harus bisa menampung 10 ribu orang secara simultan dengan bersamaan," imbuhnya.
Dia menegaskan, adanya pembangunan maksimal infrastruktur di Bali ini untuk kepentingan negara Indonesia. "Malah kita juga bisa cerita manfaatnya dari pertemuan ini. Jadi, kalau semua datang, CEO, penusaha, lembaga keuangan datang, manfaatnya besar. Bukan pada saat pas mereka datang saja, tapi juga pas sudah beresnya," katanya.
(izz)