Bos IMF Georgieva Sangkal Beri Tekanan Pro-China pada Laporan Bank Dunia

Sabtu, 18 September 2021 - 12:30 WIB
loading...
Bos IMF Georgieva Sangkal...
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva. Foto/IMF
A A A
WASHINGTON - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional ( IMF ) Kristalina Georgieva menyangkal tuduhan bahwa dia telah menekan staf Bank Dunia untuk mengubah data guna mendukung China selama kepemimpinannya sebagai CEO Bank Dunia. Bantahan itu dikemukakannya ketika Dewan Eksekutif IMF meluncurkan tinjauan resmi tentang masalah tersebut.

Georgieva menggunakan pertemuan yang dijadwalkan sebelumnya dengan 2.700 staf IMF untuk membahas temuan yang terkandung dalam laporan independen yang dikeluarkan pada Kamis (16/9) lalu tentang penyimpangan data dalam peringkat "Doing Business" Bank Dunia yang sekarang dibatalkan.



"Biarkan saya menjelaskannya dengan sangat sederhana kepada Anda. Tidak benar. Baik dalam kasus ini, maupun sebelum atau sesudahnya, saya telah menekan staf untuk memanipulasi data," kata Georgieva kepada staf IMF, menurut transkrip pertemuan yang dilansir Reuters, Sabtu (18/9/20210).

Pernyataannya itu menekankan lebih jauh bantahan yang dia lakukan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis yang mengatakan bahwa dia pada dasarnya tidak setuju dengan temuan laporan yang disiapkan oleh firma hukum WilmerHale atas permintaan Komite Etika Bank Dunia tersebut.

Laporan tersebut menemukan bahwa Georgieva dan pejabat senior Bank Dunia lainnya menerapkan "tekanan yang tidak semestinya" pada staf untuk meningkatkan peringkat China dalam hal iklim bisnis. Menurut transkrip tersebut, Georgieva mengatakan kepada staf IMF bahwa dia sangat menghargai data dan analisis dan tidak menekan staf untuk mengubahnya.

WilmerHale menyatakan sedang mengerjakan laporan kedua yang akan membahas "potensi pelanggaran anggota staf" sehubungan dengan penyimpangan data.

Juru Bicara IMF Gerry Rice mengatakan, Komite Etika Dewan Eksekutif IMF sedang meninjau laporan tersebut. "Sebagai bagian dari prosedur reguler dalam masalah seperti itu, Komite Etika akan melapor ke Dewan," jelas Rice, tanpa penjelasan lebih jauh.

Diketahui, Bank Dunia, pemberi pinjaman multilateral yang berbasis di Washington, sedang mencari dukungan China untuk peningkatan modal yang besar pada saat itu - upaya yang diawasi oleh Georgieva, sebagai CEO-nya, dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.

Georgieva telah memimpin IMF dan sekitar 2.500 stafnya sejak Oktober 2019, dan memainkan peran kunci dalam respons global terhadap pandemi Covid-19 sambil mengamankan dukungan untuk distribusi USD650 miliar cadangan moneter IMF ke 190 negara anggota IMF.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1744 seconds (0.1#10.140)