KKP Gaet Bank BNI Kembangkan Alat Tangkap Ramah Lingkungan
Jum'at, 25 Agustus 2017 - 15:31 WIB
KKP Gaet Bank BNI Kembangkan Alat Tangkap Ramah Lingkungan
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan kesepakatan dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). Kerja sama ini pengalihan alat tangkap ikan ramah lingkungan ini diharapkan mampu mengentaskan kemiskinan nelayan.
Penandatangan kesepakatan bersama antara KKP dengan Bank BNI dilakukan di Gedung Mina Bahari IV Jakarta, hari ini. Kerja sama tersebut disaksikan langsung Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta.
Herry mengatakan, kerja sama ini hanya penajaman kontrak yang sudah dilakukan dengan KKP sejak 12 tahun lalu. Penajaman ini berupa percepatan penyaluran kredit program dan kredit umum.
"Juga sektor kelautan nasional yaitu kredit pengalihan dan penggantian alat tangkap nelayan, menjadi alat tangkap ramah lingkungan," ungkapnya, Jakarta, Jumat (25/8/2017).
Sementara, Susi mengatakan bahwa kerja sama layanan perbankan dengan BNI ini dititikberatkan pada pengalihan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. Sebab, selama ini alat tangkap tidak ramah lingkungan cukup merugikan nelayan.
"Bila nantinya nelayan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan, tangkapannya optimal. Bahkan, ikannya juga besar-besar serta wilayah tangkapannya lebih luas lagi," tukasnya.
Efeknya, lanjut Susi, nilai ekonomisnya lebih besar sehingga program pemerintah pengentasan kemiskinan untuk nelayan juga optimal. Jika hal itu berjalan, maka bank-bank yang dulunya ragu memberikan kredit kepada nelayan, sekarang tidak perlu ragu lagi.
"Saat ini para belayan punya asuransi, tangkapan ikan nelayan juga banyak. Tidak pulang dengan tangan hampa, saat pulang melaut," terang Susi.
Penandatangan kesepakatan bersama antara KKP dengan Bank BNI dilakukan di Gedung Mina Bahari IV Jakarta, hari ini. Kerja sama tersebut disaksikan langsung Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta.
Herry mengatakan, kerja sama ini hanya penajaman kontrak yang sudah dilakukan dengan KKP sejak 12 tahun lalu. Penajaman ini berupa percepatan penyaluran kredit program dan kredit umum.
"Juga sektor kelautan nasional yaitu kredit pengalihan dan penggantian alat tangkap nelayan, menjadi alat tangkap ramah lingkungan," ungkapnya, Jakarta, Jumat (25/8/2017).
Sementara, Susi mengatakan bahwa kerja sama layanan perbankan dengan BNI ini dititikberatkan pada pengalihan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. Sebab, selama ini alat tangkap tidak ramah lingkungan cukup merugikan nelayan.
"Bila nantinya nelayan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan, tangkapannya optimal. Bahkan, ikannya juga besar-besar serta wilayah tangkapannya lebih luas lagi," tukasnya.
Efeknya, lanjut Susi, nilai ekonomisnya lebih besar sehingga program pemerintah pengentasan kemiskinan untuk nelayan juga optimal. Jika hal itu berjalan, maka bank-bank yang dulunya ragu memberikan kredit kepada nelayan, sekarang tidak perlu ragu lagi.
"Saat ini para belayan punya asuransi, tangkapan ikan nelayan juga banyak. Tidak pulang dengan tangan hampa, saat pulang melaut," terang Susi.
(izz)
