MNC Leasing Terbitkan Medium Term Notes Perdana

Senin, 28 Agustus 2017 - 11:08 WIB
MNC Leasing Terbitkan Medium Term Notes Perdana
MNC Leasing Terbitkan Medium Term Notes Perdana
A A A
JAKARTA - Perusahaan pembiayaan aset produktif, PT MNC Guna Usaha Indonesia atau MNC Leasing menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai Rp100 miliar untuk pengembangan usaha.

Direktur Keuangan MNC Leasing, Meita Liliasari mengatakan penerbitan MTN termasuk bagian dari strategi pendanaan yang dilakukan oleh perseroan. MNC Leasing akan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaan untuk mencapai struktur dana yang optimal.

"Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil penerbitan MTN ini, setelah dikurangi biaya-biaya penerbitan MTN, akan dipergunakan untuk modal kerja perseroan dalam dalam rangka pengembangan usaha dan pembiayaan perseroan," ungkapnya, Senin (28/8/2017).

Dia menambahkan, penerbitan MTN dipilih sebagai sumber pendanaan lantaran suku bunga yang lebih kompetitif. Penawaran MTN yang dilakukan oleh perseroan juga terbatas, sehingga prosesnya menjadi lebih cepat.

Penandatanganan emisi MTN dilakukan pada Kamis (24/8/2017), di Kantor Pusat MNC Leasing di MNC Tower Jakarta. Penandatanganan dilakukan oleh MNC Leasing selaku penerbit, PT MNC Sekuritas selaku arranger, dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk selaku agen pemantau dan agen jaminan.

Pihak yang mewakili perusahaan dalam acara penandatanganan penerbitan MTN ini adalah Ageng Purwanto dan Meita Liliasari selaku wakil dari MNC Leasing dan Wito Mailoa dan Mashudi Hamka selaku wakil dari PT MNC Kapital Indonesia Tbk.

MTN I MNC Leasing Tahun 2017 diterbitkan dengan jumlah pokok maksimum Rp100 miliar. Emisi MTN diterbitkan dalam dua seri, yakni seri A dengan tenor 370 hari dan tingkat suku bunga 10,75%, dan seri B berjangka waktu 18 bulan dengan kupon bunga 11%.

Fixed Income Analyst PT MNC Sekuritas I Made Adi Saputra, menjelaskan pasar modal di Indonesia pada 2017 menunjukkan kinerja yang positif baik di pasar saham maupun pasar surat utang. Tercermin pada pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indonesia Composite Bond Index (ICBI).

Hingga 24 Agustus 2017, IHSG telah tumbuh sebesar 11,28% (year-to-date/ytd), begitu pula dengan ICBI yang tumbuh sebesar 10,53% ytd. Kinerja positif dari pasar modal Indonesia salah satunya didukung oleh keputusan lembaga pemeringkat S&P untuk menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi layak Investasi (Investment Grade) pada peringkat BBB-.

Menurut dia, hal tersebut berdampak terhadap aliran modal asing yang cukup tinggi pada instrumen Surat Berharga Negara, sehingga mendorong terjadinya penurunan imbal hasil Surat Berharga Negara di pasar sekunder. Memanfaatkan momentum tren penurunan imbal hasil, korporasi berlomba-lomba untuk mencari dana (fund rising) melalui pasar modal di antaranya dengan menerbitkan surat utang.

Hingga 24 Agustus 2017, tercatat telah diterbitkan Obligasi Korporasi senilai Rp92,02 triliun dari 60 emisi obligasi dan sukuk oleh 48 emiten. Adapun dari penerbitan MTN hingga Juli 2017, tercatat senilai Rp8,79 triliun yang diterbitkan oleh korporasi di Indonesia.

Tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh emiten juga terlihat mengalami penurunan dibandingkan dengan penerbitan pada kuartal IV 2016, seiring dengan tren penurunan imbal hasil dari SBN yang menjadi acuan dari penerbitan obligasi korporasi.

Sebaran dari investor juga cukup beragam yang menempatkan dananya pada instrumen surat utang korporasi cukup beragam di mana saat ini investor terbesar dari surat utang korporasi adalah reksadana, diikuti oleh perbankan dan dana pensiun.

"Adapun untuk MTN yang diterbitkan oleh MNC Leasing, investor yang melakukan pembelian adalah aset manajemen, perbankan dan individu," jelasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6518 seconds (0.1#10.140)