IHSG dan Mayoritas Pasar Asia Dibuka Menguat
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (31/8/2017) dibuka menguat 0,02% atau 1,22 poin ke level 5.873,73.
Kemarin, IHSG ditutup jatuh 15,71 poin atau 0,27% ke level 5.872,51. Dan sepanjang Rabu lalu, indeks diperdagangkan di kisaran 5.863,15-5.893,90.
Analis PT Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, menguatnya IHSG karena didasari sisi fundamental perekonomian negara yang stabil. Dan menjelang akhir Agustus dan menyongsong awal bulan baru, dengan penantian terhadap rilis data perekonomian inflasi.
Dari 254 saham yang diperdagangkan, 96 naik, 107 stagnan, dan 51 lemah. Transaksi bersih asing minus Rp10,77 miliar dengan aksi jual asing Rp76,65 miliar berbanding aksi beli asing Rp65,87 miliar.
Sementara itu, pasar Asia sebagian besar menguat pada Kamis ini, karena dolar AS menguat dan investor mencerna data manufaktur China yang naik 51,7 pada Agustus, melampaui perkiraan sebesar 51,3.
Mengutip dari CNBC, Kamis (31/8), indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,64%, dengan kenaikan terlihat di seluruh produsen otomotif dan saham teknologi paling tinggi, karena dolar menguat terhadap yen. Sementara itu, Kospi Korea Selatan tergelincir 0,3%.
Bursa Australia ASX 200 naik 0,5% seiring menguatnya sektor saham teknologi informasi dan saham keuangan, meski saham energi mencatat penurunan 1,42%.
Pasar China dibuka beragam, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,75% karena saham bank China membebani indeks. Adapun Shanghai tergelincir 0,13%, sedangkan Shenzhen bertambah 0,14% menyusul rilis indeks manajer penjualan manufaktur.
Kemarin, IHSG ditutup jatuh 15,71 poin atau 0,27% ke level 5.872,51. Dan sepanjang Rabu lalu, indeks diperdagangkan di kisaran 5.863,15-5.893,90.
Analis PT Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, menguatnya IHSG karena didasari sisi fundamental perekonomian negara yang stabil. Dan menjelang akhir Agustus dan menyongsong awal bulan baru, dengan penantian terhadap rilis data perekonomian inflasi.
Dari 254 saham yang diperdagangkan, 96 naik, 107 stagnan, dan 51 lemah. Transaksi bersih asing minus Rp10,77 miliar dengan aksi jual asing Rp76,65 miliar berbanding aksi beli asing Rp65,87 miliar.
Sementara itu, pasar Asia sebagian besar menguat pada Kamis ini, karena dolar AS menguat dan investor mencerna data manufaktur China yang naik 51,7 pada Agustus, melampaui perkiraan sebesar 51,3.
Mengutip dari CNBC, Kamis (31/8), indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,64%, dengan kenaikan terlihat di seluruh produsen otomotif dan saham teknologi paling tinggi, karena dolar menguat terhadap yen. Sementara itu, Kospi Korea Selatan tergelincir 0,3%.
Bursa Australia ASX 200 naik 0,5% seiring menguatnya sektor saham teknologi informasi dan saham keuangan, meski saham energi mencatat penurunan 1,42%.
Pasar China dibuka beragam, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,75% karena saham bank China membebani indeks. Adapun Shanghai tergelincir 0,13%, sedangkan Shenzhen bertambah 0,14% menyusul rilis indeks manajer penjualan manufaktur.
(ven)