Jokowi Hadiri Pencatatan Perdana KIK EBA Mandiri JSMR01 di BEI
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini berkunjung ke kantor pusat PT Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menghadiri pencatatan perdana produk sekuritisasi KIK EBA Mandiri JSMR01-Surat Berharga Pendapatan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) atau KIK EBA Mandiri JSMR01.
PT Mandiri Manajemen Investasi dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) bertindak selaku manajer investasi dan bank kustodian, serta PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai Arranger.
Adapun hak atas pendapatan yang disekuritisasi adalah hak atas sebagian pendapatan ruas tol Jagorawi, yang merupakan tol pertama di Indonesia dan merupakan salah satu ruas tol paling matang (mature) yang dimiliki PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Dia mengaku sering meminta perusahaan pelat merah untuk melakukan sekuritisasi. Sebab, hal ini akan memacu arus modal masuk dan mengurangi beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun neraca keuangan BUMN.
"Karena tugas yang kita berikan bukan tugas ringan. Saya juga berulangkali sampaikan bahwa Dirut BUMN, Menteri BUMN, itu selayaknya jadi developer, jangan senang jadi pemilik. Bangun, jadi, jual, bangun, jadi, jual," terangnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (31/8/2017).
Menurutnya, perintah agar BUMN melakukan sekuritisasi telah disampakan sejak satu tahun lalu. Namun, Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku bahwa pengurusan mengenai hal tersebut membutuhkan waktu hingga sembilan bulan.
"Saya tanya belum selesai-selesai, tapi Alhamdulillah hari ini telurnya pecah. Dan kita harapkan setelah telur satu pecah, telur lain kita harapkan juga pecah. Baik dari BUMN dan swasta," ujar dia.
Produk ini juga telah mendapatkan apresiasi positif dari publik. Hal ini terlihat dari tingkat permintaan mencapai Rp5,1 triliun atau setara dengan 2,7 kali dari total nilai penerbitan. Hal ini juga mencerminkan minat yang tinggi dari para investor terhadap produk sekuritisasi ini.
Pada produk sekuritisasi dimaksud, Jasa Marga selaku Originator transaksi juga akan bertindak sebagai Collection Manager, yang bertugas mengumpulkan pendapatan tol Jagorawi yang disekuritisasikan dan mendistribusikannya ke KIK EBA Mandiri JSMR01.
Kemudian, KIK EBA Mandiri JSMR01 akan mendistribusikan imbal hasil dan pokok investasi kepada para Pemegang Unit Penyertaan (investor).
Hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangna (OJK) Wimboh Santoso, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, dan Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat.
PT Mandiri Manajemen Investasi dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) bertindak selaku manajer investasi dan bank kustodian, serta PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai Arranger.
Adapun hak atas pendapatan yang disekuritisasi adalah hak atas sebagian pendapatan ruas tol Jagorawi, yang merupakan tol pertama di Indonesia dan merupakan salah satu ruas tol paling matang (mature) yang dimiliki PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Dia mengaku sering meminta perusahaan pelat merah untuk melakukan sekuritisasi. Sebab, hal ini akan memacu arus modal masuk dan mengurangi beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) maupun neraca keuangan BUMN.
"Karena tugas yang kita berikan bukan tugas ringan. Saya juga berulangkali sampaikan bahwa Dirut BUMN, Menteri BUMN, itu selayaknya jadi developer, jangan senang jadi pemilik. Bangun, jadi, jual, bangun, jadi, jual," terangnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (31/8/2017).
Menurutnya, perintah agar BUMN melakukan sekuritisasi telah disampakan sejak satu tahun lalu. Namun, Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku bahwa pengurusan mengenai hal tersebut membutuhkan waktu hingga sembilan bulan.
"Saya tanya belum selesai-selesai, tapi Alhamdulillah hari ini telurnya pecah. Dan kita harapkan setelah telur satu pecah, telur lain kita harapkan juga pecah. Baik dari BUMN dan swasta," ujar dia.
Produk ini juga telah mendapatkan apresiasi positif dari publik. Hal ini terlihat dari tingkat permintaan mencapai Rp5,1 triliun atau setara dengan 2,7 kali dari total nilai penerbitan. Hal ini juga mencerminkan minat yang tinggi dari para investor terhadap produk sekuritisasi ini.
Pada produk sekuritisasi dimaksud, Jasa Marga selaku Originator transaksi juga akan bertindak sebagai Collection Manager, yang bertugas mengumpulkan pendapatan tol Jagorawi yang disekuritisasikan dan mendistribusikannya ke KIK EBA Mandiri JSMR01.
Kemudian, KIK EBA Mandiri JSMR01 akan mendistribusikan imbal hasil dan pokok investasi kepada para Pemegang Unit Penyertaan (investor).
Hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangna (OJK) Wimboh Santoso, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, dan Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat.
(izz)