Jokowi Ajak Perusahaan Swasta Sekuritisasi Aset
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo bersyukur akhirnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dalam hal ini PT Jasa Marga (Persero) Tbk berhasil bertransformasi dengan melakukan sekuritisasi aset jalan tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) dengan produk sekuritisasi KIK EBA Mandiri JSMR01.
Jokowi pun mengajak perusahaan swasta untuk melakukan hal yang sama, dengan mensekuritisasi aset milik mereka. Dia menilai, program sekuritisasi aset akan memacu arus modal masuk ke Indonesia. Selain itu, sekuritisasi juga akan mengurangi beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Saya harap setelah telur ini pecah, yang lain juga ada. Tidak hanya BUMN tapi swasta juga. Ini penting sekali karena akan memacu arus modal masuk dan akan mengurangi beban APBN kita karena tugas ini tidak ringan," katanya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (31/8/2017).
Menurutnya, sekuritisasi bukan hanya program pemerintah dan perusahaan pelat merah semata. Swasta bisa ikut melakukannya, dan akan meningkatkan efisiensi serta memacu arena investasi di daerah tersebut. Baca Juga: Jokowi Hadiri Pencatatan Perdana KIK EBA Mandiri JSMR01 di BEI
"Di era digital, perusahaan dengan nilai usaha yang tinggi tidak mempunyai aset tapi sekarang trennya seperti itu," imbuh dia. Dia mencontohkan, Uber kini menjadi perusahaan taksi terbesar di dunia. Padahal Uber sama sekali tidak memiliki taksi.
"AIRBNB sudah menjadi perusahaan hotel terbesar di dunia tapi tidak miliki satupun gedung atau hotel. Memang ke depan aset seperti itu. Jadi jangan senang punya aset lalu di kekepi, ini musimnya sudah berubah," tandasnya.
Jokowi pun mengajak perusahaan swasta untuk melakukan hal yang sama, dengan mensekuritisasi aset milik mereka. Dia menilai, program sekuritisasi aset akan memacu arus modal masuk ke Indonesia. Selain itu, sekuritisasi juga akan mengurangi beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
"Saya harap setelah telur ini pecah, yang lain juga ada. Tidak hanya BUMN tapi swasta juga. Ini penting sekali karena akan memacu arus modal masuk dan akan mengurangi beban APBN kita karena tugas ini tidak ringan," katanya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (31/8/2017).
Menurutnya, sekuritisasi bukan hanya program pemerintah dan perusahaan pelat merah semata. Swasta bisa ikut melakukannya, dan akan meningkatkan efisiensi serta memacu arena investasi di daerah tersebut. Baca Juga: Jokowi Hadiri Pencatatan Perdana KIK EBA Mandiri JSMR01 di BEI
"Di era digital, perusahaan dengan nilai usaha yang tinggi tidak mempunyai aset tapi sekarang trennya seperti itu," imbuh dia. Dia mencontohkan, Uber kini menjadi perusahaan taksi terbesar di dunia. Padahal Uber sama sekali tidak memiliki taksi.
"AIRBNB sudah menjadi perusahaan hotel terbesar di dunia tapi tidak miliki satupun gedung atau hotel. Memang ke depan aset seperti itu. Jadi jangan senang punya aset lalu di kekepi, ini musimnya sudah berubah," tandasnya.
(ven)