Diskon Masih Tak Mempan Giring Masyarakat Pakai e-Toll
A
A
A
JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) telah melakukan sejumlah cara untuk menggiring masyarakat menggunakan uang elektronik (e-toll card) saat bertransaksi di jalan tol. Bahkan saat liburan Idul Fitri dan Idul Adha, perseroan memberikan diskon untuk pengguna e-toll card.
Sayangnya, kata Direktur Utama JSMR Desi Arryani, diskon tersebut masih tidak mempan untuk menggiring masyarakat beralih menggunakan uang elektronik. Bahkan, diskon tersebut hanya mampu naik 2% dari transaksi biasanya.
"Sudah dua kali kami memberikan diskon saaf mudik Idul Fitri dan Idul Adha. Dan 36% untuk Jabodetabek, seluruh Indonesia 33% sekian," katanya di Kantor Pusat Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Padahal, kata dia, perseroan menargetkan pada akhir Oktober 2017, seluruh transaksi di jalan tol sudah seluruhnya menggunakan uang elektronik. Infrastruktur yang dimiliki Jasa Marga pun telah siap untuk menerima transaksi elektronik.
"Peralatan yang ada di Jasa Marga sudah bisa menerima e-toll. Tapi utilisasinya yang sangat rendah," imbuh dia.
Oleh sebab itu, perseroan pun memodifikasi gardu tol yang manual agar hanya bisa digunakan untuk transaksi elektronik. Saat ini, gardu manual Jasa Marga mencapai 60%.
"Nah yang 60% ini kami modifikasi perubahan posisi alat, kami pasang portal, kami pasang barriernya. Itu akan berjalan terus sehingga satu per satu tidak bisa menerima tunai. Seperti Semanggi tidak bisa tunai, suatu saat Kuningan, Jelambar tidak bisa menerima tunai," tandasnya.
Sayangnya, kata Direktur Utama JSMR Desi Arryani, diskon tersebut masih tidak mempan untuk menggiring masyarakat beralih menggunakan uang elektronik. Bahkan, diskon tersebut hanya mampu naik 2% dari transaksi biasanya.
"Sudah dua kali kami memberikan diskon saaf mudik Idul Fitri dan Idul Adha. Dan 36% untuk Jabodetabek, seluruh Indonesia 33% sekian," katanya di Kantor Pusat Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Padahal, kata dia, perseroan menargetkan pada akhir Oktober 2017, seluruh transaksi di jalan tol sudah seluruhnya menggunakan uang elektronik. Infrastruktur yang dimiliki Jasa Marga pun telah siap untuk menerima transaksi elektronik.
"Peralatan yang ada di Jasa Marga sudah bisa menerima e-toll. Tapi utilisasinya yang sangat rendah," imbuh dia.
Oleh sebab itu, perseroan pun memodifikasi gardu tol yang manual agar hanya bisa digunakan untuk transaksi elektronik. Saat ini, gardu manual Jasa Marga mencapai 60%.
"Nah yang 60% ini kami modifikasi perubahan posisi alat, kami pasang portal, kami pasang barriernya. Itu akan berjalan terus sehingga satu per satu tidak bisa menerima tunai. Seperti Semanggi tidak bisa tunai, suatu saat Kuningan, Jelambar tidak bisa menerima tunai," tandasnya.
(ven)