Kelangkaan Gas Subsidi, Disperindag Ultimatum Tiga Agen Elpiji

Rabu, 06 September 2017 - 00:16 WIB
Kelangkaan Gas Subsidi, Disperindag Ultimatum Tiga Agen Elpiji
Kelangkaan Gas Subsidi, Disperindag Ultimatum Tiga Agen Elpiji
A A A
BANDAR SERI BENTAN - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bintan, Kepulauan Riau akan memanggil tiga agen penyalur gas elpiji 3 kilogram (Kg) termasuk pihak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SBPE) dan pihak Himpunan Pengusaha Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Tanjungpinang, Bintan, pada Rabu (6/9/2017).

Pemanggilan tersebut untuk membahas langkah-langkah agar tidak terjadi lagi kelangkaan gas subsidi 3 kg, seperti yang terjadi sepekan kemarin.

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Disperindag Bintan, Setia Kurniawan mengatakan, pihaknya pemanggilan ketiga agen untuk memastikan apakah mereka masih mampu melayani masyarakat atau tidak. Kalau tidak mampu lagi, pihaknya akan mengganti dengan perusahaan lain.

"Kami ultimatum agar tidak lagi terjadi kelangkaan," tegas Iwan--panggilan akrabnya--di Toapaya, Selasa (5/9/2017).

Ketiga agen penyalur gas elpiji bersubsidi tersebut, PT Mitra Cipta Abadi Mulya (MCAM) Tanjunguban, PT BGJS Bintan dan PT BKP Bintan. Dalam pemanggilan nanti, pihaknya tidak mau bertele-tele.

"Kami bahas mengenai langkah-langkah cepat dan tepat, kami tidak mau kebanyakan teori malah kurang dalam aksi di lapangan," katanya.

Lebih daripada itu, pihaknya bersama jajaran terkait juga akan membuat semacam formulasi untuk mengatur penggunaan gas elpiji bersubsidi yang digunakan kalangan pengusaha seperti kedai-kedai kopi. Karena menurutnya, aturan baku yang mengatur penggunaan gas untuk masyarakat miskin itu belum ada.

"Kalau memang harus dibatasi lima tabung, kami akan terapkan. Jadi tidak seenaknya saja nanti menumpuk tabung gas, kasihan masyarakat. Jatah yang seharusnya untuk masyarakat malah dipakai pengusaha," tuturnya.

Ia menambahkan, hasil monitoring di daerah Tanjunguban, penyaluran gas elpiji dari agen penyalur kepada pangkalan sudah mulai stabil. Namun diperkirakan, butuh waktu agar penyaluran gas elpiji bisa kembali normal. "Saya yakin, seminggu kedepan sudah bisa normal," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, sepekan kemarin, masyarakat Bintan kesulitan mendapatkan gas elpiji bersubsidi 3 kg. Penyebabnya selain meningkatnya penggunaan gas oleh masyarakat pada Idul Adha kemarin, PT Pertamina juga libur. Sehingga jatah untuk Tanjungpinang-Bintan sebanyak 23 Lo (1 Lo = 560 tabung) dalam sehari tidak disalurkan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4643 seconds (0.1#10.140)