Jasa Marga Pertanyakan Kesiapan Perbankan Soal Kartu Nontunai
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) Desi Arryani mengatakan, perbankan harus siap mengeluarkan kartu untuk alat pembayaran nontunai moda transportasi secara cepat. Hal ini lantaran akhir Oktober 2017, pembayaran di gerbang tol harus semuanya menggunakan uang elektronik.
(Baca Juga: BI, Kemenhub dan Pemprov DKI Wujudkan Transportasi Nontunai)
Desi mempertanyakan kesiapan perbankan, karena untuk kebutuhan Jasa Marga sendiri sekitar 1,5 juta kartu yang seharusnya sudah siap disebar ke masyarakat.
"Sekarang siap enggak perbankan menyiapkan jumlah kartu. Karena untuk kebutuhan Jasa Marga saja sekitar 1,5 juta itu yang harus diserap masyarakat," kata dia di JCC, Jakarta, Rabu (6/9/2017).
Menurutnya, saat ini baru 34% pengguna jalan tol yang meggunakan kartu untuk pembayaran di ruas jalan tol. Sedangkan bulan depan atau dalam tempo sebulan, harus sudah 100% yang menggunakan kartu.
"Nah, kan banyak masyarakat yang belum punya kartu, bagi Jasa Marga saja harus 1,5 juta belum BUJT lain kan," ujarnya. (Baca: BI Terapkan Penggunaan Satu Kartu untuk Semua Moda Transportasi )
Saat ini, semua peralatan di Jasa Marga sudah bisa menerima e-toll namun masyarakat pengguna e-toll belum banyak, padahal seluruh alatnya sudah bisa digunakan untuk kartu.
"Sekarang kita akan ubah alatnya, kita akan pasang portal dan line barier itu jadi masyarakat mau enggak mau (harus pakai e-toll). Nah sekarang masalahnya perbankan harus menyediakan kartu, karena kebutuhan alatnya luar biasa banyak," imbuh dia
Desi mengatakan, semua pihak dengan perannya masing-masing harus bersama dengan target yang sama bahwa pada 31 Oktober siap mengubah posisi kartu-kartu posisi reader kartu. "Semua tersedia beberapa reader kadaluwarsa diubah. Petugas tetap harus ada tapi jauh lebih sedikit," ujarnya.
(Baca Juga: BI, Kemenhub dan Pemprov DKI Wujudkan Transportasi Nontunai)
Desi mempertanyakan kesiapan perbankan, karena untuk kebutuhan Jasa Marga sendiri sekitar 1,5 juta kartu yang seharusnya sudah siap disebar ke masyarakat.
"Sekarang siap enggak perbankan menyiapkan jumlah kartu. Karena untuk kebutuhan Jasa Marga saja sekitar 1,5 juta itu yang harus diserap masyarakat," kata dia di JCC, Jakarta, Rabu (6/9/2017).
Menurutnya, saat ini baru 34% pengguna jalan tol yang meggunakan kartu untuk pembayaran di ruas jalan tol. Sedangkan bulan depan atau dalam tempo sebulan, harus sudah 100% yang menggunakan kartu.
"Nah, kan banyak masyarakat yang belum punya kartu, bagi Jasa Marga saja harus 1,5 juta belum BUJT lain kan," ujarnya. (Baca: BI Terapkan Penggunaan Satu Kartu untuk Semua Moda Transportasi )
Saat ini, semua peralatan di Jasa Marga sudah bisa menerima e-toll namun masyarakat pengguna e-toll belum banyak, padahal seluruh alatnya sudah bisa digunakan untuk kartu.
"Sekarang kita akan ubah alatnya, kita akan pasang portal dan line barier itu jadi masyarakat mau enggak mau (harus pakai e-toll). Nah sekarang masalahnya perbankan harus menyediakan kartu, karena kebutuhan alatnya luar biasa banyak," imbuh dia
Desi mengatakan, semua pihak dengan perannya masing-masing harus bersama dengan target yang sama bahwa pada 31 Oktober siap mengubah posisi kartu-kartu posisi reader kartu. "Semua tersedia beberapa reader kadaluwarsa diubah. Petugas tetap harus ada tapi jauh lebih sedikit," ujarnya.
(izz)